Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2018/09/17 |
|
Senin, 17 September 2018 Bacaan : Lukas 22:54-62 Setahun : Daniel 7-9 Nas : Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedih. (Lukas 22:62)
|
|
Terlepas dari beberapa kelemahannya, Petrus memiliki keistimewaan yang pernah direspons positif oleh Yesus. Dia adalah pribadi yang spontan dan terbuka. Di Danau Genesaret, Yesus menyuruhnya menebarkan jala. Ketika mukjizat terjadi, Petrus justru tersungkur dan meminta Yesus pergi karena merasa dirinya orang berdosa (Luk. 5:8). Ketika Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya tentang siapakah diri-Nya, Petrus tepat menjawab, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (Mat. 16:16). Namun spontanitas Petrus pernah pula ditegur keras oleh Yesus. Ketika Tuhan mengatakan bahwa Ia berdoa agar iman Petrus tidak gugur, Petrus justru membual. Dengan penuh percaya diri, dia menyatakan bahwa dirinya bersedia masuk penjara dan mati bersama Kristus. Beberapa jam kemudian, Petrus justru mengutuk dan bersumpah, menyatakan bahwa ia tidak kenal Yesus (Mat. 26:74). Tatapan penuh kasih Yesus dan ingatan Petrus pada teguran-Nya membuat Petrus insaf bahwa imannya memang lemah. Petrus pun menangis sedih atas dosa dan kegagalannya. Bila kita tidak pernah menangisi dosa kita, itu kemungkinan karena kita belum benar-benar menghayati diri sebagai orang berdosa. Kita juga belum sungguh mengenal Yesus, Sang Mesias itu. Sebagaimana Petrus, kesadaran akan diri yang berdosa di bawah tatapan kasih Yesus niscaya akan mengubah total hidup kita. Pada titik itulah, kita baru dapat menjadi hamba Kristus yang efektif. Sebab saat itu kita mengenal kasih pengampunan Kristus sehingga mulai dapat melayani dengan kasih. --HEM/www.renunganharian.net PENGENALAN AKAN KRISTUS DAN KESADARAN DIRI SEBAGAI ORANG BERDOSA
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |