Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/09/17 |
|
Kamis, 17 September 2009 Bacaan : Matius 5:38-42 Setahun : Yehezkiel 22-24 Nas : Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu (Matius 5:39)
|
|
Pak Bono, seorang guru desa, tengah berbicara kepada orang banyak. Tiba-tiba seorang pemuda melemparkan kentang tepat mengenai kepalanya. Orang-orang terdiam menahan napas. Pak Bono memungut kentang itu dan beranjak pergi. Beberapa bulan kemudian, ia mengunjungi rumah pemuda itu. Setelah mengetuk pintu, Pak Bono menyodorkan sebuah karung sambil berkata, "Beberapa waktu lalu Anda melemparkan kentang. Saya memungutnya dan menanamnya. Saya kemari ingin berterima kasih dan membagi hasil panennya dengan Anda." Bacaan Alkitab hari ini adalah bagian dari Khotbah di Bukit. Di sana Tuhan Yesus mengutip salah satu hukum tertua di dunia: "mata ganti mata, gigi ganti gigi". Hukum pembalasan tersebut, atau Lex Talionis, terdapat dalam kitab hukum Hammurabi, Raja Babel pada tahun 2285-2242 SM. Namun, Tuhan Yesus mengajarkan hal yang sama sekali berbeda, yaitu Anti-Lex Talionis. Ungkapan "berilah pipi kiri kepada orang yang menampar pipi kanan" adalah sebuah kiasan. Maknanya, Tuhan Yesus menginginkan para pengikut-Nya menghindari sikap "mata ganti mata"; tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan, kebencian dengan kasih, sumpah serapah dengan berkat. Balas dendam hanya akan memicu hal-hal buruk lainnya. Seumpama mata rantai, keburukan harus "diputus" dengan kebaikan. Maka, baiklah kita membuang jauh-jauh niat menuntut balas kepada orang yang menyakiti kita. Sebaliknya, tetap upayakan kebaikan untuknya. Seperti yang dilakukan Pak Bono dalam cerita di atas. Sikap ini jauh lebih mendatangkan berkat dan sukacita -AYA AIR SUSU DIBALAS AIR TUBA ITU TINDAKAN PENGECUT
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |