Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2015/09/15 |
|
Selasa, 15 September 2015 Bacaan : Efesus 5:22-33 Setahun : Daniel 1-3 Nas : Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: Kasihilah istrimu seperti dirimu sendiri dan istri hendaklah menghormati suaminya. (Efesus 5:33)
|
|
Seorang istri meminta suaminya menuliskan enam hal buruk tentang dirinya, sebagaimana ia telah menulis tentang suaminya. Ia berharap keterbukaan ini membuat mereka lebih harmonis. Suaminya hanya diam. Saat berangkat kerja, ia mampir ke toko bunga dan membeli enam tangkai mawar untuk dikirim ke istrinya di rumah dengan kertas catatan kecil, "Dirimu adalah orang terpenting dalam hidupku. Aku mencintaimu apa adanya." Saat ia pulang kerja, istrinya langsung memeluknya dan meminta maaf atas ketololannya. Pertengkaran, yang dapat berujung perceraian, dalam rumah tangga sering terjadi karena suami atau istri lebih memikirkan dan mengingat hal-hal buruk dibandingkan hal-hal baik dari pasangannya. Rasul Paulus mengajarkan kepada jemaat di Efesus bahwa suami harus mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri. Siapa yang mengasihi istrinya mengasihi dirinya sendiri (ay. 28). Suami harus mengasihi istrinya sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (ay. 25). Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah (Rm. 5:6). Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa (Rm. 5:8). Bila kita mulai merasakan ada ketidakcocokan dan kejenuhan dalam rumah tangga, kita dapat mulai memikirkan kembali dan mengingat-ingat hal-hal baik dari pasangan kita. Biarlah para suami belajar mengasihi istrinya tanpa syarat, dan para istri belajar tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan. -- Lim Ivenina Natasya/Renungan Harian INGATLAH HAL-HAL BAIK
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |