Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/09/14 |
|
Senin, 14 September 2009 Bacaan : Keluaran 14:10-22 Setahun : Yehezkiel 12-14 Nas : Janganlah mengatakan: "Mengapa zaman dulu lebih baik dari pada zaman sekarang?" (Pengkhotbah 7:10)
|
|
Kehidupan kita seperti roda yang selalu berputar; selalu maju. Masa lalu tidak dapat diulang lagi. Namun begitu, kita kerap membandingkan keadaan yang terjadi di setiap masa. Misalnya, seingat saya, pada 1990-an, harga gula pasir sekitar Rp900,00/kg. Kini, harganya hampir sepuluh kali lipat! Maka, tidak heran jika ada orang yang berharap untuk kembali ke masa lalu, ketika harga lebih murah, pemikiran lebih sederhana, dan tuntutan hidup yang memicu stres tidak setinggi saat ini. Pengalaman ingin kembali ke masa lalu juga pernah dialami bangsa Israel ketika Musa memimpin mereka keluar dari Mesir. Di depan mereka terhampar Laut Teberau. Di belakang mereka pasukan Mesir mengejar. Dalam situasi itu, orang Israel berkata kepada Musa, "Lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir daripada mati di padang gurun ini" (ayat 12). Mereka ingin kembali, padahal Tuhan membebaskan mereka untuk mengalami hal yang lebih indah di depan! Perjalanan keluar dari Mesir juga dipakai Tuhan untuk menuntun Israel selangkah lebih dekat pada penggenapan rencana-Nya: masuk tanah perjanjian. Namun, orang Israel sudah terbuai kenyamanan di Mesir sebagai budak. Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga berpikir seperti bangsa Israel yang memilih tinggal di masa lalu karena "nyaman"? Tuhan menuntun Israel keluar dari Mesir untuk mengajarkan hal baru yang berharga. Demikian juga Dia menuntun kita melangkah maju setiap hari, untuk mengalami kuasa-Nya yang luar biasa. Jangan kecut dan tawar hati, sebab walau tantangan hidup bertambah, penyataan kuasa Tuhan juga semakin bertambah. Maka, nikmatilah hidup yang Tuhan hadirkan setiap hari. Dan majulah bersama Tuhan! -HA MASA LALU DIBERIKAN TUHAN MENJADI PELAJARAN BERHARGA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |