Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2015/09/11 |
|
Jumat, 11 September 2015 Bacaan : Galatia 3:1-5 Setahun : Yehezkiel 37-39 Nas : Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? (Galatia 3:3)
|
|
Ketika pesawat AirAsia diberitakan putus hubungan dengan menara pengawal, wartawan televisi, saat mewawancarai keluarga penumpang yang tengah kalut, melontarkan pertanyaan dan pernyataan yang tidak patut. "Bagaimana perasaan Ibu? Apa harapan Bapak atas kejadian ini?" Kemudian, setelah selesai bertanya, wartawan itu berkata, "Baik, terima kasih, Ibu. Selamat kembali menunggu." Di tangan para wartawan konyol, tragedi itu menjadi berita konyol. Para pengkhotbah di Galatia bertindak lebih parah lagi. Keselamatan adalah anugerah Allah di dalam Yesus Kristus yang disalibkan, dan orang percaya mengalaminya melalui karya Roh Kudus. Namun, para pengkhotbah itu menyatakan, sesudah menerima keselamatan, mereka -- dengan usaha dan kemampuan sendiri -- harus mempertahankannya, mengerjakannya, dan menyempurnakannya dengan menaati peraturan-peraturan agama (ay. 5). Paulus mengutuk berita itu sebagai Injil yang lain (Gal. 1:6) dan menghardik jemaat yang memercayainya (ay. 1). Ia menyebut sikap semacam itu sebagai "daging" (ay. 3), yang merendahkan kesempurnaan penebusan Kristus. Karya Roh Kudus hanya dapat dipertahankan, dikerjakan, dan disempurnakan oleh Roh Kudus pula. Jadi, jangan terkecoh oleh berita terkutuk itu. Jangan melepaskan anugerah dan menggantinya dengan perbuatan daging. Sebaliknya, kita diundang untuk senantiasa mengandalkan anugerah-Nya, untuk terus "bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus" (2 Pet. 3:18). -- Arie Saptaji/Renungan Harian BERITA TENTANG ANUGERAH ALLAH BUKANLAH TITIK AWAL INJIL,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |