Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/09/11 |
|
Jumat, 11 September 2009 Bacaan : Roma 15:1-7 Setahun : Yehezkiel 1-3 Nas : Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya (Roma 14:1)
|
|
Mirna dan Jack hidup dalam obat bius, pesta-pora, dan kumpul kebo. Mirna mengira orangtua Jack pasti sangat membencinya. Ia keliru. Pada malam Natal, mereka berdua diundang makan bersama keluarga Jack. Mirna memakai kostum ala penyanyi rock dengan tato di tangan, tetapi orangtua Jack tetap bersikap ramah. Ibu Jack sering menelepon sesudah itu. Memberinya nasihat rohani. Mulanya Mirna mencibir. Suatu hari kecanduannya makin parah. Mirna merasa sangat ketakutan, lalu menelepon si ibu. Orangtua Jack datang bersama pendeta, mendoakan dan memeluknya. Ia terharu sekali karena merasa diterima. Sejak itu Mirna dan Jack menerima Kristus. Dalam pergaulan sehari-hari, kerap kita jumpai orang yang imannya lemah. Ada yang masih percaya takhayul, gaya hidupnya duniawi, atau terikat dosa tertentu. Banyak pula yang belum beriman, bahkan mencela Kristus. Bagaimana sikap kita? Menghakimi dan menjauhi mereka? Rasul Paulus menantang kita untuk menerima mereka apa adanya (ayat 7), sebagaimana Kristus telah menerima kita. Menerima bukan berarti menyetujui perbuatan dosanya, melainkan "menanggung kelemahannya" (ayat 15). Artinya, berusaha menanggung rasa tidak nyaman ketika menghadapi kelemahannya, sambil berdoa dan berusaha membangun imannya. Menerima orang seperti Mirna tidaklah mudah. Lebih gampang meninggalkan orang bermasalah seperti dia, lalu bergaul dengan kawan seiman yang lebih menyenangkan. Di sini dibutuhkan penyangkalan diri, kesabaran, dan kerendahan hati. Namun, percayalah: penerimaan Anda akan menyentuh hidup mereka! -JTI SEBUAH PENERIMAAN YANG TULUS
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |