Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/09/11 |
|
Jumat, 11 September 1998 Bacaan : 1Timotius 6:6-19 Setahun : Yehezkiel 25-27 Nas : Jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah (1Timotius 6:17)
|
|
Uang memang tidak jahat, tetapi uang dapat membawa kita pada berbagai pencobaan. Bacaan Alkitab hari ini mengungkapkan tentang sebuah jerat yang berbahaya: lebih berharap pada uang daripada berharap pada Allah (1Timotius 6:17). Seringkali kita menyatakan percaya kepada Allah, namun kita bersikap sebaliknya. Sepertinya kita merasa lebih terjamin oleh setumpuk uang daripada janji pemeliharaan Allah. Namun Paulus menegaskan bahwa uang adalah sesuatu yang tak menentu. Mungkin suatu ketika kita akan kehabisan uang, tetapi kita tidak akan pernah kekurangan kuasa Allah yang mampu menyediakan kebutuhan dan kesenangan kita. Jika kita menyadari terbatasnya uang yang kita miliki, kita dapat menghargai kuasa Allah yang tak terbatas. Saya belajar mengenai hal ini dari sebuah traktat yang menyerupai lembaran uang. Pada bagian belakang traktat tertulis kalimat-kalimat yang menggelitik: "Uang dapat membeli: tempat tidur tetapi bukan kenyamanan tidur. Makanan tetapi bukan selera makan. Rumah tetapi bukan keharmonisan keluarga. Hiburan tetapi bukan kebahagiaan. Sebuah salib tetapi bukan Juruselamat. Bangku-bangku gereja tetapi bukan surga. Apa yang tak dapat dibeli dengan uang, diberikan oleh Yesus Kristus dengan cuma-cuma." Jika Kristus adalah Juruselamat Anda, jangan biarkan diri Anda terbelenggu oleh kekuatiran akan hal-hal materi. Berharaplah pada Kristus dan kekayaan rohani-Nya. Anda akan menikmati hal-hal yang tak dapat dibeli dengan uang. Paulus menyimpulkannya demikian: "Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar" (1Timotius 6:6) JEY
ORANG YANG MERASA CUKUP TIDAK AKAN PERNAH MISKIN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |