Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/09/08 |
|
Selasa, 8 September 2009 Bacaan : Hakim 4:1-10 Setahun : 2Tawarikh 26-29 Nas : Jawab Barak kepada Debora: "Jika engkau turut maju aku pun maju, tetapi jika engkau tidak turut maju aku pun tidak maju" (Hakim-hakim 4:8)
|
|
Wanita dijajah pria sejak dulu. Dijadikan perhiasan sangkar madu. Namun, ada kala pria tak berdaya. Tekuk lutut di sudut kerling wanita." Demikian petikan syair lagu lama berjudul Sabda Alam, ciptaan Ismail Marzuki. Ungkapan "wanita dijajah pria" dan "pria tekuk lutut di sudut kerling wanita", menggambarkan seolah-olah pria dan wanita berhadapan sebagai lawan. Namun, harus diakui bahwa penggambaran seperti itulah yang kerap terjadi dalam kenyataan. Pria dan wanita tidak berdampingan sebagai mitra, tetapi sebagai pesaing; tidak saling mendukung, tetapi saling menundukkan; tidak saling melengkapi, tetapi saling mempreteli. Hal ini jelas tidak sesuai dengan rencana Allah ketika menciptakan pria dan wanita. Di dalam Kejadian 1:27 dikatakan, "Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka." Artinya, baik pria maupun wanita sama-sama segambar dengan Allah; keduanya sama penting di hadapan Allah. Sederajat. Sepadan. Debora dan Barak memberi contoh yang sangat baik tentang makna kemitraan pria dan wanita. Mereka bahu-membahu memimpin umat Israel mengalahkan musuhnya. Kuncinya adalah merendahkan hati untuk menyadari dan mengakui, bahwa masing-masing, pria dan wanita, saling membutuhkan. Pria tidak lengkap tanpa wanita, wanita tidak lengkap tanpa pria. Begitu juga dalam keluarga. Suami dan istri sama-sama pentingnya. Kalau suami itu "kepala" keluarga, istri adalah "leher" keluarga. Dengan kesadaran dan pengakuan demikian, pria dan wanita bisa membangun relasi berdasarkan saling menghargai dan menghormati -AYA KEMITRAAN PRIA DAN WANITA AKAN TERJALIN BAIK
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |