MELAKUKAN YANG BENAR

Bruce Weinstein dikenal sebagai "Pria Etika". Buku-buku dan seminarnya menantang orang untuk membuat keputusan berdasarkan prinsip, bukan kemudahan atau kepentingan diri sendiri. Dalam lokakarya bisnisnya, ia kerap bertanya kepada para peserta, "Mengapa kita harus bersikap etis?" Ia mengungkapkan bahwa sebagian besar respons mengacu pada manfaat kejujuran dan moralitas, yaitu menghindari hukuman dan mengikuti hati nurani yang murni. Meskipun Weinstein mengakui adanya manfaat jangka panjang, ia juga menekankan supaya kita melakukan yang benar karena itu merupakan hal yang benar untuk dilakukan.

Mazmur 15 memberikan gambaran jelas tentang orang yang kelakuannya bertumbuh melalui persekutuannya dengan Allah yang hidup. Pertanyaan "Tuhan, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu?" (ayat 1) dijawab dengan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari, "Dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya" (ayat 2). Selanjutnya digambarkan tentang hubungan yang jujur dengan tetangga dan teman (ayat 3,4), beserta integritas dalam masalah bisnis dan keuangan (ayat 5). Mazmur ini diakhiri dengan perkataan, "Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya" (ayat 5).

Kehidupan yang etis lebih dari sekadar sebuah konsep yang hanya didiskusikan di berbagai seminar. Kehidupan etis merupakan cara yang efektif untuk memperlihatkan kehadiran Kristus dalam hidup kita. Melakukan yang benar senantiasa menjadi hal benar untuk dilakukan -- DCM

TAK ADA WARISAN YANG BEGITU BERHARGA
SEPERTI INTEGRITAS