Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/09/06 |
|
Kamis, 6 September 2001 Bacaan : Kejadian 22:1-14 Setahun : Yehezkiel 8-11 Nas : Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus (2 Korintus 5:19)
|
|
Dalam otobiografinya, seorang tokoh terkenal dalam dunia pertelevisian menulis, "Jika Bapa surgawi penuh kasih, mengapa Dia tidak turun dan menggantikan Anak-Nya di Kalvari?" Perkataan itu menyatakan betapa dangkalnya pemahaman penulis itu tentang kasih seorang bapa yang baik di dunia ini dan betapa dalamnya kasih yang dinyatakan dalam Trinitas yang kudus. Renungkanlah kasih seorang bapa di dunia ini terhadap anaknya. Dalam Kejadian 22 tertulis bagaimana Allah meminta Abraham untuk mengorbankan putranya, Ishak. Kita bisa membayangkan betapa menderita hatinya tatkala ia dan anaknya naik ke atas gunung. Tentunya Abraham berharap kalau saja ia diizinkan untuk menggantikan Ishak. Saya adalah seorang ayah dan kakek. Dalam situasi yang serupa, jika boleh memilih, saya pun akan memilih mati untuk menggantikan anak atau cucu saya. Kasih kita sebagai para ayah yang ada di dunia mencerminkan kasih Bapa surgawi kepada Anak-Nya dan juga kepada kita. Karena hubungan-Nya yang dekat dengan Bapa-Nya, Yesus dapat berkata, "Aku dan Bapa adalah satu" (Yohanes 10:30). Alkitab menyatakan bahwa "Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus" (2 Korintus 5:19). Jadi, tak perlu diragukan lagi bahwa Bapa pun turut merasakan penderitaan Anak-Nya di Kalvari. Betapa indahnya ketika kita mengetahui bahwa kita mempunyai Bapa yang penuh kasih di surga. Dan, karena Yesus telah mati di kayu salib bagi kita, maka kita dapat diampuni dan mengalami kasih Bapa-HVL KASIH BAPA TIDAK TERBATAS
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |