Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/09/05 |
|
Selasa, 5 September 2000 Bacaan : Kisah 21:7-14 Setahun : Mazmur 146-147, 1Korintus 15:1-28 Nas : Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban (2Timotius 1:7)
|
|
Sulit bagi polisi untuk mempercayai kejadian berikut. Seorang ibu rumah tangga tak bersenjata berhasil menangkap tiga perampok. Ketika pulang ke rumahnya, wanita itu mendapati tiga pria sedang mengangkut barang-barangnya ke dalam mobil yang diparkir di jalanan kecil menuju garasi rumahnya. Wanita itu menghentikan mobilnya tepat di belakang mobil mereka, lalu memerintahkan ketiganya untuk mengembalikan barang-barangnya ke dalam rumah, dan duduk menunggu sampai polisi tiba. Ketika ditanya mengapa para pencuri itu tidak kabur, wanita itu menjawab, "Tuhan beserta saya . Saya tidak mau memindahkan mobil saya yang dapat memberi mereka jalan untuk kabur. Apa yang harus saya lakukan? Lari?" Rasul Paulus pun pernah menunjukkan keberaniannya yang luar biasa. Rekan-rekannya mungkin berpikir bahwa ia terlalu ceroboh saat memutuskan untuk tetap pergi ke Yerusalem, walaupun ia telah diperingatkan akan bahaya yang menantinya (Kisah Para Rasul 21:11-13). Sebenarnya keberatan dari rekan-rekannya nyaris membuatnya menunda perjalanan. Namun mengingat kejadian sebelumnya ia berhasil lolos dari bahaya (9:23-25), ia pun mengerti apa yang harus ia lakukan. Dengan tekad bulat dan penuh keberanian ia berangkat ke Yerusalem. Tidak mudah untuk mengetahui apakah keberanian itu bijaksana atau merupakan kebodohan. Hanya Roh Kudus yang dapat menunjukkannya kepada kita. Namun satu hal yang pasti, orang Kristen memiliki alasan yang kuat untuk menjadi pemberani. Allah adalah penolong kita. Jika kita bergantung kepada-Nya, Dia akan membuat kita berdiri teguh, apa pun bahaya yang menghadang kita -- MRDII KEBERANIAN ADALAH RASA TAKUT
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |