Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/09/03 |
|
Sabtu, 3 September 2011 Bacaan : Efesus 6:1-4 Setahun : Yeremia 47-49 Nas : Dan kamu, Bapak-bapak, janganlah bangkitkan kemarahan di dalam hati anak-anakmu ... (Efesus 6:4)
|
|
Alanda Kariza adalah putri pejabat bank yang terlilit kasus hukum dan terancam 10 tahun penjara dan denda 10 miliar. Di blognya, Kariza menulis demi mendapat opini teman-temannya tentang ketidakadilan yang dialami ibunya. Namun, ia justru kebanjiran simpati dan dukungan. Ketika ditanya apa cita-citanya, Kariza hampir selalu menjawab: "Saya ingin membuat Ibu bangga dengan terus berprestasi." Banyak orangtua takut menjadi tua. Takut ditinggal hidup sendiri di rumah jompo yang sekalipun mewah, tetapi jauh dari anak cucu. Bagai burung tua yang menunggu mati di "sarang yang kosong" setelah anak-anak dewasa dan mandiri. Namun sebenarnya orangtua tak perlu mengalami hal ini jika sejak dini mereka membangun relasi keluarga berdasarkan ketaatan pada firman Tuhan. Yakni, agar anak taat dan hormat pada orangtua. Di lain pihak, meminta orangtua agar tidak membuat anak-anaknya marah (ayat 1-4). Bagaimana orangtua membuat anaknya marah? Jika orangtua tak punya waktu untuk membangun komunikasi dan memberi perhatian yang cukup untuk anak, dengan alasan harus bekerja keras demi masa depan anak. Sikap ini justru secara langsung menunjukkan sikap egois orangtua. Jika orangtua rindu anak-anak tetap hormat, peduli, dan mengasihi, sejak dini orangtua harus membangun kasih dan kepedulian. Bukan dengan kasih materialistis membanjiri anak-anak dengan materi tanpa kehadiran orang-tua. Jika hubungan seperti ini ada dalam keluarga, yakinlah bahwa kerinduan anak ialah selalu ingin membuat orangtua bangga. Seperti Kariza yang bangga dan mendampingi ibunya dalam setiap sidang. Bangunlah relasi keluarga yang sehat sebelum terlambat -- SST SETIAP ANAK HANYA AKAN MEMBUAHKAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |