Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/09/02 |
|
Kamis, 2 September 2004 Bacaan : Mazmur 42 Setahun : Mazmur 137-139; 1 Korintus 13 Nas : Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku? ... Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya (Mazmur 42:12)
|
|
Hati saya hancur saat sahabat saya, Sharon, meninggal dalam kecelakaan mobil. Saya malu mengakuinya, tetapi ketika hidup terasa menyakitkan, acap kali iman saya bercampur dengan keraguan. Ketika Sharon meninggal, saya menyerukan pertanyaan-pertanyaan ini kepada Allah: Tuhan, aku benar-benar tidak memahami-Mu. Mengapa Engkau membiarkannya mati? "Tidakkah kaudengar? Tuhan ialah Allah kekal ... tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya" (Yesaya 40:28). "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku" (Yesaya 55:8). Tuhan, Engkau begitu sulit kupahami. Tetapi aku masih penasaran, apakah Kau sudah tidak memedulikan dunia? "Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus" (Mazmur 47:9) dan "memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya" (Mazmur 66:7). Aku percaya Engkau memerintah dunia ini, tetapi pedulikah Engkau akan kepedihan? Sudahkah Engkau melupakan kebaikan-Mu? Aku "baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-[Ku]" (Mazmur 86:5). Ya, Tuhan, tak terhitung cara-Mu dalam melakukan kebaikan kepadaku, termasuk mendengarkan berbagai keraguan dan pertanyaanku mengenai Engkau. Mungkin jawaban yang Allah berikan melalui firman-Nya tidak mengusir kesedihan kita. Namun, kita dapat selalu berpegang pada kebenaran bahwa Dia bijaksana, berdaulat, dan baik -- Anne Cetas SETIAP KEHILANGAN MENYISAKAN RUANG HAMPA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |