Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/08/31 |
|
Rabu, 31 Agustus 2011 Bacaan : Kejadian 22:9-14 Setahun : Yeremia 36-39 Nas : Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya (Kejadian 22:13)
|
|
Di Stroudsburg, Pennsylvania, AS, ada makam prajurit Perang Saudara. Pada batu nisan tertera tanggal kelahiran dan kematian si prajurit, serta kata-kata ini: "Pengganti Abraham Lincoln." Peperangan mendatangkan kepedihan mendalam bagi sang presiden. Ia menyadari, ribuan prajurit yang gugur di medan tempur itu tidak lain adalah pengganti dirinya. Lincoln pun memilih untuk menghormati salah seorang prajurit sebagai simbol dan pengingat bahwa kematian mereka memungkinkan yang lain menikmati hidup. Mungkin Lincoln mendapat ide dari Abraham, leluhur Israel yang ia pinjam namanya. Abraham menempuh salah satu perjalanan paling menyengsarakan yang pernah dijalani seorang ayah. Dengan hati tercabik, ia mematuhi perintah untuk mempersembahkan anak tunggalnya.Ia berpikir, Allah sanggup membangkitkan orang dari antara orang mati (Ibrani 11:19). Allah menanggapi iman Abraham, menurut cara-Nya sendiri. Bukan dengan membiarkan Ishak mati, melainkan dengan menyediakan domba jantan sebagai pengganti. Peristiwa itu menjadi simbol bagi Sang Pengganti, Anak Allah sendiri. Saat Yesus dipersembahkan di kayu salib, Bapa tidak lagi turun tangan menyediakan pengganti. Karena Dialah "Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1:20). Dia mati, agar kita yang percaya tidak binasa, melainkan memperoleh kehidupan kekal (Yohanes 3:16). Hari ini marilah kita kembali memandang salib Kristus. Renungkan bahwa di palang itu ada tulisan yang tak kelihatan: "Pengganti ____" (masukkan nama Anda). Biarkan rasa syukur memenuhi hati kita, dan menguatkan kita untuk menjalani kehidupan -- ARS KEMATIAN-NYA BUKAN HANYA MEMBEBASKAN KITA DARI HUKUMAN DOSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |