Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/08/29 |
|
Senin, 29 Agustus 2011 Bacaan : Matius 3:1-17 Setahun : Yeremia 29-31 Nas : Hai kamu keturunan ular beludak ... hasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan (Matius 3:7,8)
|
|
Hampir 400 tahun sebelum kedatangan Kristus, seolah-olah Surga bungkam. Lalu tiba-tiba, Yohanes Pembaptis muncul bagai suara menggelegar di padang belantara. Ketika kaum Farisi dan Saduki memenuhi undangan pertobatan untuk dibaptis, Yohanes menegur mereka sebagai keturunan ular beludak. Padahal dua kaum ini meyakini bahwa mereka keturunan Abraham, umat pilihan Allah. Yesus pun mengecam golongan ini bahwa mereka seperti kuburan yang luarnya dilabur putih, tetapi di da-lamnya penuh tulang (Matius 23:27). Saat itu, Farisi adalah partai politik berbasis keagamaan. Sedang Saduki adalah partai berbasis sekuler. Kerap mereka berkolaborasi menentukan halal-haram, baik-buruk, dan salah-benar ajaran dalam ibadah dan hidup sehari-hari bangsa Israel saat itu. Mereka ini tahu dan mengajarkan kebenaran, juga mengawasi orang lain untuk menaatinya, tetapi mereka sendiri tidak melakukannya (Lukas 11:46). Pertobatan bukan hanya soal mengerti kebenaran, tetapi yang lebih penting: melakukan apa yang diketahui dan diyakini. Inilah makna teguran Yohanes. Agar mereka menghasilkan "buah pertobatan". Sebab jika tidak, mereka akan "ditebang dan dibuang ke dalam api". Benar, baptisan sebagai simbol pertobatan di depan umum takkan bermakna bila orang itu tidak menghidupi kebenaran. Maka, sangat perlu orang mengakui dosanya dan menerima Kristus sebagai Tuhan serta Juruselamat dengan rendah hati dan sungguh-sungguh. Roh Kudus akan memurni kan hati, mengikis kemunafikan, dan menjadikannya manusia baru. Maka, mari izinkan Roh-Nya mengikis kepalsuan di hidup Anda. Hidupi kebenaran. Hasilkan buah pertobatan -- SST PENUHI PANGGILAN TUHAN DENGAN KESUNGGUHAN DAN KERENDAHAN HATI
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |