Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/08/29

Minggu, 29 Agustus 2004

Bacaan   : Imamat 24:1-9
Setahun : Mazmur 126-128; 1 Korintus 10:19-33
Nas       : Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seseorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya (Yohanes 6:51)

ROTI SETIAP HARI

Roti sudah tidak lagi dianggap sebagai suatu benda yang sedemikian penting seperti halnya pada zaman Alkitab. Kita biasanya tidak menganggap roti sebagai simbol kebutuhan hidup. Akan tetapi pada zaman Yesus, roti melambangkan berbagai jenis makanan bergizi dengan segala bentuknya.

Kenyataan di atas membantu kita memahami mengapa Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk meletakkan roti dalam Ruang Kudus di Kemah Pertemuan, yang merupakan lambang dari rumah Tuhan. Di sanalah, di dalam ruangan pertama itu, terdapat dua belas potong roti yang harus disajikan di atas sebuah meja emas "di hadapan Tuhan" (Imamat 24:6). Roti-roti itu mengingatkan bangsa Israel bahwa Allah selalu memelihara milik-Nya ketika mereka datang dan berkenan kepada-Nya. Roti mencerminkan janji Allah untuk memberikan pemenuhan kebutuhan bagi semua manusia yang lapar dan haus akan kebenaran (Matius 5:6; Matius 6:31-34).

Bagi umat yang percaya kepada Kristus, roti juga dapat melambangkan Alkitab, Yesus, persekutuan orang kristiani, atau persediaan yang telah disiapkan Allah untuk memenuhi kebutuhan rohani kita. Dia memelihara kita dan selalu siap sedia untuk mengenyangkan kita. Akan tetapi, tawaran-Nya tersebut bukannya tanpa syarat. Dia berjanji akan memberikan "roti" setiap hari bagi mereka yang di dalam ketaatan telah mengkhususkan diri untuk hidup dan makan dari tangan Allah.

Tuhan peduli kepada semua orang yang dengan sukarela dan rendah hati menerima makanan jasmani dan rohani dari-Nya -- Mart De Haan

HANYA KRISTUS SANG ROTI HIDUP
YANG DAPAT MEMUASKAN LAPAR ROHANI KITA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org