Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/08/26 |
|
Sabtu, 26 Agustus 2000 Bacaan : Lukas 18:9-14 Setahun : Mazmur 119:89-176, 1Korintus 8 Nas : Pemungut cukai itu ... memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini (Lukas 18:13)
|
|
Penginjil D.L. Moody pernah mengunjungi sebuah penjara yang disebut "Pekuburan" untuk berkhotbah kepada para penghuninya. Setelah selesai berbicara, Moody berbincang-bincang dengan beberapa orang di dalam sel. Ia menanyakan pertanyaan yang sama kepada tiap tahanan, "Mengapa Anda ditahan?" Berulang kali ia menerima jawaban: "Saya tidak seharusnya berada di sini." "Saya dijebak." "Saya difitnah." "Saya tidak diadili secara adil." Tak seorang tahanan pun mau mengakui bahwa dirinya bersalah. Akhirnya Moody berjumpa seorang pria yang menutupi wajah dengan tangannya, sambil menangis tersedu-sedu. "Ada apa, sobat?" Moody bertanya. Tahanan itu menjawab, "Saya tak mampu menanggung dosa saya yang begitu besar." Mendengar hal itu, Moody merasa lega karena telah menemukan setidaknya satu orang yang mau mengakui kesalahannya dan membutuhkan pengampunan. Karena itulah Moody berseru, "Puji Tuhan!" Kemudian dengan sukacita Moody bercerita tentang keselamatan dalam Kristus. Dari situ orang itu dibebaskan dari belenggu dosa dan diselamatkan. Gambaran tentang dua sikap yang berlawanan dalam perumpamaan Yesus tentang orang Farisi dan pemungut cukai sangatlah akurat (Lukas 18:9-14). Selama orang berdosa menyatakan diri tidak bersalah dan menyangkali dosanya di hadapan Tuhan, ia tidak dapat menerima karunia pengampunan. Namun bila ia mengaku bersalah dan berseru, "Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini," maka ia akan diampuni. Untuk mendapatkan keselamatan, Anda harus mengakui bahwa Anda telah terhilang -- RWD AGAR DISELAMATKAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |