Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/08/24

Rabu, 24 Agustus 2011

Bacaan   : Lukas 16:1-13
Setahun : Yeremia 12-14
Nas       : Ikatlah persahabatan dengan menggunakan mamon yang tidak jujur, sebab jika mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi (Lukas 16:9)

NILAI KEKAL HARTA

Lam Kin Bong adalah pengusaha restoran ternama dari Hongkong. Dalam pelelangan kapal induk bernama HMS Invincible dari Inggris, Mr. Lam menawarnya seharga Rp71.720.000.000, 00. Kapal ini ber-peran penting dalam perang Inggris-Argentina, ketika memperebutkan Falkland pada 1982. Bila menang, Mr. Lam akan mengubah kapal itu menjadi sekolah internasional, guna membina hubungan komunikasi dan budaya antara Inggris-China.

Alangkah indah bila orang-orang kaya di dunia menginvestasikan uang untuk tujuan kemanusiaan, perdamaian, dan kemajuan peradaban. Bukan untuk memicu perang atau mengeksploitasi alam. Da-lam bacaan kita, cara si bendahara memang tidak benar. Namun, mari pelajari kecerdikannya dalam merencanakan masa depan (ayat 8). Ia sadar, kelak ia akan meninggalkan jabatan dan kehilangan otoritas mengelola harta tuannya. Maka, sebelum saat itu tiba ia memakai kesempatan untuk mem-bangun persahabatan, dengan menggunakan harta tuannya. Supaya kelak ia mendapat balasan dengan diberi tumpangan.

Perumpamaan ini mengajarkan bahwa harta yang ada pada kita, bukan milik kita. Kita dipercaya, tetapi hanya untuk mengelolanya. Suatu saat, semua akan kita tinggalkan. Jadi, gunakan kesempatan untuk mengelolanya dengan cerdik, untuk tujuan yang kekal. Harta duniawi memang sangat kecil nilainya dibanding harta surgawi. Namun jangan menyepelekannya. Cara kita mengelola yang "kecil" ini mencerminkan apakah kita orang beriman yang setia kepada Allah atau penyembah Mamon (ayat 10-13). Apakah kita memakai harta dan kemampuan untuk melayani Allah, atau kita diperhamba harta untuk memuaskan nafsu daging? -- SST

TUHAN MEMPERCAYAKAN HARTA BUKAN AGAR KITA MEMULIAKAN DIRI
NAMUN AGAR KITA MEMULIAKAN DIA SETINGGI-TINGGINYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org