LEBIH DARI CUKUP

Kisah ini menceritakan pemeliharaan Allah yang tak terduga pada saat yang tepat. Nabi Elisa, seperti orang-orang lain di Israel, sangat tertekan oleh bencana kelaparan. Namun sang nabi memutuskan bahwa ia harus membagi kedua puluh roti jelai yang baru saja ia terima dengan orang-orang Israel lainnya yang membutuhkan (2 Raja-raja 4:42-44). Pelayan Elisa mempertanyakan bagaimana mungkin makanan tersebut dihidangkan kepada 100 orang lapar, karena tidak mungkin cukup bagi semuanya.

Sekalipun demikian, Elisa mengeluarkan perintah untuk memberi makan rombongan nabi itu. Ia menjanjikan bahwa makanan yang sedikit itu akan cukup untuk memberi makan mereka semua. "Beginilah firman Tuhan: Orang akan makan, bahkan akan ada sisanya" (ayat 43).

Sesuai dengan firman Allah, ketika pelayan Elisa menghidangkan roti itu di hadapan orang-orang tersebut, "makanlah mereka dan ada sisanya" (ayat 44). Makanan itu cukup, bahkan lebih dari cukup. Hal serupa terjadi tatkala Yesus memberi makan 5.000 orang dengan lima roti jelai dan dua ikan kecil (Yohanes 6:1-14). Contoh-contoh ini mengajarkan prinsip: Bila Allah memberi, Dia mampu memberi lebih dari cukup.

Saat kita merasa bahwa Allah meminta kita melayani Dia dengan cara yang baru atau tidak lazim, tidak seharusnya kita menolak hanya karena kita merasa tidak mampu. "Kami hanya punya beberapa kerat roti," mungkin kita akan berkata demikian. Namun Tuhan menjawab, "Percayalah kepada-Ku. Apa yang ada padamu sudah lebih dari cukup"-DHR

KITA AKAN SELALU DICUKUPKAN
JIKA ALLAH ADALAH PEMELIHARA KITA