Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/08/22 |
|
Senin, 22 Agustus 2016 Bacaan : Matius 28:11-15 Setahun : Yeremia 29-31 Nas : Sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu (Matius 28:12)
|
|
Tokoh Giant dalam film kartun Doraemon digambarkan sebagai anak yang keras kepala dan maunya menang sendiri. Nasihat baik dari orangtua, teman, atau gurunya sering dia tolak kalau tidak sesuai dengan keinginannya. Bahkan kadang temannya itu dipukulinya. Dalam Alkitab, kita mengenal para pemimpin orang Yahudi pada zaman Yesus juga sebagai orang-orang yang keras kepala. Dalam banyak kesempatan, mereka melihat sendiri tanda-tanda mengenai siapa Yesus. Tapi mereka tetap berkeras hati menolak percaya pada Yesus. Salah satunya adalah pada bacaan Alkitab hari ini. Para serdadu yang menjadi saksi mata kebangkitan Yesus datang untuk melaporkan hal itu kepada imam-imam kepala. Nampaknya imam-imam kepala dan para tua-tua sebetulnya tahu bahwa laporan ini benar. Karena itu mereka tidak menuduh para serdadu berbohong. Namun demikian, mereka memilih untuk tetap berkeras hati menolak Yesus sebagai Kristus (Mesias). Maka, mereka menyuap para serdadu untuk menutup mulut. Dalam kehidupan kita, Allah juga terus berusaha berbicara kepada kita untuk menyampaikan teguran, kebenaran, dan kehendak-Nya. Caranya bisa melalui Alkitab, perkataan orang lain, suara hati, bahan bacaan, dsb. Bagaimana respon kita ketika itu terjadi? Jangan sampai kita justru berusaha membungkam si penyampai pesan dengan berbagai cara. Mungkin dengan menganggap Alkitab tidak relevan, menyepelekan perkataan orang lain itu, dsb. Melainkan, marilah kita buka hati kita dan menaati-Nya. --Alison Subiantoro/Renungan Harian MENOLAK KEBENARAN MENJADIKAN ORANG KERAS KEPALA;
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |