Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2003/08/22 |
|
Jumat, 22 Agustus 2003 Bacaan : Hosea 6:1-6 Setahun : Yeremia 13-16 Nas : Dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan (2Korintus 7:10)
|
|
Dengan berlinang air mata seorang pria berkata kepada saya, "Saya sudah minta maaf kepada istri saya, tapi ia tidak mau hidup bersama saya lagi. Namun 1 Yohanes 1:9 berkata bahwa Allah mengampuni jika kita mengaku dosa kita. Tolong, ajaklah istri saya bicara dan katakan padanya bahwa jika Allah mengampuni, sebaiknya ia juga demikian." Saya tahu bahwa pria ini telah beberapa kali memutuskan untuk "bertobat", tetapi ia selalu kembali menyiksa istrinya. Sebab itu saya berkata, "Tidak, saya tidak akan mengatakan hal itu kepadanya. Dalam kasus Anda, berkata 'Maafkan saya' tidaklah cukup." Istrinya bersikeras agar ia mengikuti konseling dan membuktikan perubahan yang sungguh-sungguh sebelum kembali ke rumah. Sang istri bertindak benar. Sekadar mengucapkan "Maafkan saya" juga tidak cukup bagi Allah. Saat para pemimpin Israel menghadapi kesulitan yang diakibatkan oleh dosa, mereka berpikir bahwa kembali memberikan korban persembahan cukup untuk menyelesaikan masalah. Namun, Allah menolak "pertobatan" seperti itu, yang menghilang dengan cepat seperti "kabut pagi" dan "embun yang hilang pagi-pagi benar", yang lenyap dengan terbitnya sinar matahari pagi (Hosea 6:4). Hanya mengucapkan "Maafkan saya" sebenarnya sama saja dengan melakukan ritual-ritual kosong bangsa Israel. Allah berkata, "Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih daripada korban-korban bakaran" (ayat 6). Dia menginginkan pertobatan yang menghasilkan perubahan hati dan sikap. Itulah "dukacita menurut kehendak Allah" (2 Korintus 7:10) -- Herb Vander Lugt BERTOBAT BERARTI BENAR-BENAR MEMBENCI DOSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |