PRAKTIKKAN PERKATAAN ANDA

Sebuah kartu ucapan jenaka bergambar seekor sapi kurus yang tengah berjalan-jalan di sebuah gurun gersang. Sapi kurus itu disebut "penghasil susu tanpa lemak." Tentu saja, logika kartun itu betul-betul tidak ilmiah. Sapi yang kurus [tanpa lemak] bukan berarti dapat menghasilkan susu tanpa lemak!

Hal itu mengingatkan saya pada komentar D.L. Moody: "Kebanyakan orang berbicara seperti susu krim [lemak kental yang ada di permukaan susu] tetapi hidup seperti susu skim [susu yang telah diambil krimnya]." Jika hati kita "kurang gizi" secara rohani, kita akan menghasilkan hidup kristiani yang seperti "susu skim." Bibir kita mungkin mengeluarkan kata-kata yang "terdengar rohani" dalam doa, pujian, dan percakapan, sehingga tampaknya berkualitas seperti "krim bermutu tinggi." Namun kenyataannya akan terungkap dalam kehidupan kita sehari-hari.

Bagaimana agar hidup dan perkataan kita selaras? Daud bergumul dengan hal ini dalam Mazmur 19. Ayat 13 dan 14 mengungkapkan kejujurannya terhadap diri sendiri dan Allah ketika ia minta dibebaskan dari perbuatan yang tidak disadarinya dan dari dosa "besar." Daud tahu bahwa ia tidak saja memerlukan pengampunan, tetapi juga kekuatan dan pertolongan dari Allah yang tak berkesudahan untuk menyelaraskan hidup dan kata-katanya. Jadi ia berdoa dengan sungguh-sungguh, "Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN" (ayat 15).

Dalam menjalani hidup ini, mari kita beralih dari kualitas hidup "susu skim" ke kualitas "krim" dengan selalu bersikap terbuka, jujur, dan tekun berdoa -JEY

PERKATAAN DAN PERBUATAN KITA
HARUS SELALU SEIRING SEJALAN