Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/08/21 |
|
Minggu, 21 Agustus 2011 Bacaan : Keluaran 32:1-6 Setahun : Yeremia 1-4 Nas : Usul ayat mas: Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah (Keluaran 32:1)
|
|
Pasca gempa yang melanda Pulau Nias pada 2005, saya pulang ke kampung halaman saya itu untuk memastikan kondisi keluarga. Ternyata, trauma gempa masih membekas. Warga merasa seolah-olah tanah yang dipijak masih terus bergerak. Suatu malam, sebuah teriakan membangunkan warga: "Gempa! Gempa! Tsunami!" Spontan, warga berhamburan keluar rumah dan berlarian ke wilayah yang lebih tinggi. Setelah sampai di tempat aman, ternyata tak terjadi apa-apa. Ketika dicari siapa yang meneriakkan kata-kata tadi, ternyata pelakunya seorang pemuda iseng. Tak heran, warga pun mem-peringatkan si pelaku karena geram. Ketakutan dan kekhawatiran bisa mempengaruhi nalar dan akal sehat manusia. Suatu kali, bangsa Israel sedang menanti Musa turun dari gunung. Namun, Musa tak kunjung turun. Tidak adanya kepe-mimpinan Musa yang menjadi wakil Allah membuat akal sehat mereka buntu dan mengambil jalan pintas. Mereka menjadi lupa pada pengalaman spektakuler bersama Tuhan yang hidup. Puncaknya, mereka pun meminta Harun membuatkan "allah" untuk menggantikan kepemimpinan Musa (ayat 1). Maka, dibuatlah patung lembu emas yang kemudian menjadi "tuhan" mereka. Tuhan memberi kita akal sehat supaya kita tetap bergantung dan mengarahkan diri pada kehendak dan pimpinan-Nya-sesulit apa pun keadaan yang tengah kita hadapi. Adakah ketakutan dan ke-khawatiran memengaruhi sikap hati kita kepada Allah saat ini? Kiranya setiap kita selalu ingat untuk menundukkan diri dan akal sehat kita kepada Tuhan yang besar, yang kedahsyatan-Nya selalu dapat mengalahkan segala ketakutan dan kekhawatiran -- FZ AKAL SEHAT DIBERIKAN TUHAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |