Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/08/21 |
|
Jumat, 21 Agustus 2009 Bacaan : Daniel 1 Setahun : Ratapan 1-5 Nas : Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. (Daniel 1:8)
|
|
Dalam bukunya yang berjudul Burung Berkicau, Anthony de Mello menceritakan kisah ini. Di sebuah desa hidup seorang kakek. Suatu kali ia mendapat wangsit, bahwa dua hari lagi hujan akan turun dan mencemari sungai di desa itu. Siapa pun yang minum airnya akan menjadi gila. Kakek itu memberitahukan kepada penduduk desa, tetapi tidak ada yang percaya. Akhirnya, si kakek mengumpulkan air persediaan untuk dirinya sendiri. Benar. Hujan turun, sungai desa tercemar. Semua penduduk desa menjadi gila setelah minum air sungai itu, kecuali si kakek. Dua minggu kemudian, si kakek merasa tidak tahan. Ia satu-satunya orang yang waras di antara semua orang gila. Ia pun lalu memutuskan minum air sungai dan ikut menjadi gila. Berbeda dari lingkungan sekitar memang tidak mudah. Tidak heran kalau kerap kali orang mudah terseret "arus dunia". Seorang remaja yang tidak suka merokok, misalnya, karena bergaul dengan teman-teman perokok, maka ia ikut-ikutan. Atau, seorang bapak yang rajin ke gereja dan punya reputasi baik, tetapi kemudian ketahuan korupsi karena teman-teman di kantornya ternyata suka melakukan korupsi. Dalam lingkungan yang tidak sehat, kita perlu berketetapan hati untuk tidak ikut arus. Sebaliknya, tetap bertahan dengan prinsip iman dan identitas kita sebagai orang kristiani. Bisa ada risikonya memang, tetapi tidak usah kecil hati. Tuhan tidak mengecewakan orang yang setia kepada-Nya. Kisah Daniel dan teman-temannya dalam firman Tuhan hari ini menunjukkan kebenaran tersebut -AYA IKUT ARUS DUNIA HANYA AKAN MEMBUAT KITA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |