Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1999/08/21 |
|
Sabtu, 21 Agustus 1999 Bacaan : Ibrani 11:8-16 Setahun : Ratapan 1-5 Nas : Karena iman...Sarah...menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat (Ibrani 11:11)
|
|
Abraham memiliki iman yang menguatkannya untuk meninggalkan tanah kelahirannya dan diam di tanah yang asing (Ibrani 11:8-9). Tetapi walaupun Allah telah berjanji hendak membuatnya menjadi "bangsa yang besar" dengan memberinya keturunan sebanyak pasir di pantai (Kejadian 12:1-2), Sarah, istrinya, tetap mandul selama bertahun-tahun (16:1). Karena itulah, Abraham menerima saran Sarah untuk mempunyai anak dari pembantunya, Hagar (ayat 2-4). Namun Allah meneguhkan kembali janji-Nya bahwa Dia akan memberi Abraham dan Sarah seorang anak laki-laki mereka sendiri (17:15-22). Mereka harus belajar menanti pemenuhan janji Allah dengan iman (Kejadian 21:1-3; Ibrani 11:11). Para pengikut Kristus menghadapi ujian iman yang sama. Kita mengetahui bahwa Allah ingin menumbuhkan benih rohani melalui kita, tetapi sebaliknya kita sendiri justru mengalami kekeringan rohani. Bahkan kadangkala itu terjadi setelah bertahun-tahun kita mengetahui bahwa Tuhan adalah sang Juruselamat dan setelah kita mencoba bersaksi bagi Kristus. Pada saat itu kita seolah berkata, "Saya mandul. Saya tak dapat memenangkan jiwa." Kita menjadi putus asa dan iman kita menjadi lemah sehingga kita tak mampu bersaksi kepada orang lain. Bersaksi tentang Kristus pada akhirnya menyangkut masalah iman. Allah yang menjanjikan seorang anak kepada Abraham, juga telah meminta kita untuk mewartakan Injil (Matius 28:19-20; Kisah Para Rasul 1:8). Kita cukup melakukannya dengan setia, dan menyerahkan hasilnya kepada-Nya -- DCE
KITA YANG MENABUR BENIH
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |