Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/08/18 |
|
Sabtu, 18 Agustus 2007 Bacaan : Yeremia 8:4-12 Setahun : Mazmur 100-102; 1Korintus 1 Nas : Bahkan burung ranggung di udara mengetahui musimnya ... tetapi umat-Ku tidak mengetahui hukum Tuhan (Yeremia 8:7)
|
|
Kita sangat jarang menemukan seorang polisi yang harus menghentikan percekcokan yang terjadi antara seekor beruang dan sebatang pohon. Perkelahian itu berawal dari ejekan dan tabrakan yang tidak disengaja. Tiba-tiba beruang itu berbicara! Kemudian, sekarang gantian pohon yang bicara! Tidak lama kemudian, orang berkostum beruang bergumul dengan orang berkostum pohon. Polisi harus melerai mereka berdua. Dua maskot dari Stanford serta University of California itu berhenti menghibur dan mereka mulai berkelahi. Beruang dan pohon tidak diciptakan untuk berkelahi. Begitu juga kita. Namun, di sepanjang sejarah, manusia yang diciptakan supaya saling mengasihi dan melayani sudah terlalu sering saling menyakiti. Yang luar biasa, menurut Nabi Yeremia, adalah bahwa meskipun semua orang mengerti hukum Allah, mereka tetap bisa saling melukai tanpa penyesalan. "Tidak ada yang menyesal karena kejahatannya," katanya (8:6). "Mereka sama sekali tidak merasa malu" (ayat 12). Yeremia juga menggambarkan keheranan Allah bahwa makhluk yang paling liar sekalipun dapat mencerminkan hikmat melebihi mereka yang mengatakan "damai, damai" tetapi melakukan kejahatan (ayat 7,11) Pribadi yang merancang burung untuk bermigrasi menurut perintah-Nya (ayat 7) tak hanya meminta kita untuk menaruh perhatian atas kesalahan kita. Dia menawarkan untuk mengisi kekosongan diri kita dengan kepenuhan akan diri-Nya. Pilihannya sangat menarik: anugerah menggantikan kepahitan, hikmat menggantikan kebodohan, damai menggantikan perselisihan -- MRD II PERTOBATAN TIDAK HANYA BERKATA, "MAAFKAN AKU"
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |