Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/08/17 |
|
Kamis, 17 Agustus 2000 Bacaan : Mazmur 13 Setahun : Mazmur 97-99, Roma 16 Nas : Kepada kasih setia-Mu aku percaya .... Aku mau menyanyi untuk Tuhan (Mazmur 13:6)
|
|
Kadangkala Allah tidak langsung mengabulkan doa permohonan kita. Bila itu terjadi, maka setelah beberapa waktu kita mulai merasa seperti sang pemazmur yang berkata, "Berapa lama lagi, Tuhan, Kaulupakan aku terus-menerus?" (Mazmur 13:2). Saya pernah merasa seperti itu saat suatu kali saya datang kepada Allah, mengakui dosa saya, dan memohon pengampunan serta sukacita yang diperbarui. Waktu itu sepertinya telinga Allah tertutup terhadap ratapan saya. Namun setelah terus berdoa dan menunggu cukup lama, akhirnya saya mendapatkan kembali sukacita yang saya cari. Dalam Yohanes 11 kita membaca bahwa Maria dan Marta memanggil Yesus untuk datang karena saudara laki-laki mereka, Lazarus, sedang sakit keras (ayat 1-44). Namun Allah menunda kedatangan-Nya sampai Lazarus meninggal. Akan tetapi saat Yesus datang kemudian, Dia memberi mereka pengertian yang baru tentang kasih dan kuasa-Nya. Menurut Anda, mengapa Allah sering menunda jawaban-Nya atau menolak permohonan kita? Saya rasa jawabannya demikian: Tatkala Allah menahan tangan-Nya untuk menolong, Dia ingin kita melihat hati-Nya. Dengan kata lain, Dia ingin kita belajar lebih banyak tentang kebaikan dan kasih-Nya, dan lebih mempercayai-Nya untuk melakukan yang terbaik bagi kita. Jika Dia belum menjawab sebuah permohonan yang sangat penting bagi Anda, bersabarlah. Tetaplah memohon dan percaya. Mungkin Dia ingin Anda melihat hati-Nya dan mendapatkan pengertian yang baru akan kebijaksanaan dan kasih-Nya -- DCE JIKA ALLAH MENAHAN TANGAN-NYA UNTUK MENOLONG
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |