Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/08/17 |
|
Senin, 17 Agustus 1998 Bacaan : Roma 13:1-10 Setahun : Yesaya 64-66 Nas : Aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar (1Timotius 2:1-2)
|
|
Sebagian besar dari kita akan setuju dengan Paulus bahwa kita perlu berdoa bagi para pemimpin politik (1Timotius 2:1). Akan tetapi, ada juga orang yang masih sulit menerima ajakan Paulus untuk mengucap syukur pada Tuhan atas pemerintah yang ada (ayat 2). Hal itu disebabkan oleh adanya kesalahan-kesalahan yang mereka lihat dalam dunia politik nasional maupun lokal. Bagi mereka, pemerintah sepertinya lebih merupakan kutuk daripada berkat. Karenanya mereka bertanya-tanya untuk apa mereka mengucap syukur. Jika kita juga merasakan hal yang sama, maka seharusnya kita mengingat bahwa Paulus pun hidup di bawah rezim kekaisaran Romawi yang lalim. Ia melihat bahwa pemerintahan mereka tidak lebih baik dari anarki. Kita juga perlu ingat bahwa banyaknya keuntungan yang dapat kita nikmati adalah hasil dari adanya hukum yang baik. Sebagai contoh, dalam banyak negara terdapat hukum yang memberikan perlindungan kepada anak-anak dan orang-orang miskin dari praktek kerja yang tidak menusiawi. Kondisi yang tercipta mungkin jauh dari sempurna, tetapi nasib mereka mungkin akan lebih buruk bila tak ada hukum yang menaruh belas kasihan terhadap mereka. Paulus mengatakan bahwa Tuhan memakai pemerintah untuk menghakimi orang-orang yang melakukan kejahatan (Roma 13:4). Kita dapat melihat bagaimana Allah memakai polisi dan sistem peradilan untuk mengendalikan kejahatan dan mencegah kekacauan. Bahkan lebih jauh Paulus menyebut para pemimpin politik sebagai "pelayan-pelayan Allah" (Roma 13:6) yang dipakai-Nya untuk kesejahteraan manusia. Jika kita berhenti sejenak untuk berpikir, maka kita akan menemukan alasan yang tepat untuk mengucap syukur saat kita berdoa bagi pemerintah kita [HVL]
JIKA KITA SEMAKIN BANYAK BERDOA BAGI PEMERINTAH KITA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |