Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/08/15 |
|
Rabu, 15 Agustus 2001 Bacaan : Mazmur 23 Setahun : Yesaya 58-60 Nas : Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya (Mazmur 23:4)
|
|
Saat baru berusia 10 tahun, saya memanjat sebuah pohon cemara besar yang tumbuh di pekarangan rumah. Saya melompat, meraih dahan yang paling atas sehingga tubuh saya pun ikut terangkat. Namun tiba-tiba saja ujung dahan yang sudah tua itu patah hingga saya jatuh ke tanah dan mendarat dengan posisi telentang. Saya hampir tidak bisa bernapas saat itu. Sewaktu napas saya terengah-engah, saya pikir saya akan mati, tetapi saya tidak merasa takut. Malah saya masih bisa berpikir, ah, saya akan ke surga! Sesaat sebelum tak sadarkan diri, saya berkata, "Bapa, saya datang." Pada saat peristiwa itu terjadi, rupanya Ayah sedang membaca di bawah sebuah pohon tidak jauh dari pohon yang saya panjat dan mendengar saya terjatuh. Karenanya Ayah segera berlari menghampiri, mengangkat, dan membawa saya masuk rumah. Betapa terkejutnya saya saat membuka mata, karena saya ternyata sedang terbaring di tempat tidur, dan bukan disurga! Pengalaman tersebut mengajar saya sejak masih sangat muda bahwa orang-orang Kristen tetap dapat memiliki kedamaian walau dalam lembah kekelaman [bayang-bayang kematian]. Bagi orang-orang percaya, "beralih dari tubuh ini berarti menetap pada Tuhan" (2 Korintus 5:8). Sebagai anak-anak Allah, setiap hari kita bisa hidup dengan jaminan bahwa kita tetap milik Tuhan, baik hidup ataupun mati. Jika Anda mengenal Kristus sebagai Juruselamat pribadi, Anda pun dapat merasakan suatu kedamaian yang luar biasa, walau Anda sedang berjalan melewati lembah kekelaman (Mazmur 23:4)-RWD JIKA ANDA HIDUP DEMI KEKEKALAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |