Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2006/08/12 |
|
Sabtu, 12 Agustus 2006 Bacaan : Yeremia 32:6-15 Setahun : Mazmur 84-86; Roma 12 Nas : Sesungguhnya, Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku? (Yeremia 32:27)
|
|
Bala tentara Babilonia telah mengepung Yerusalem. Percuma untuk bertahan. Nabi Yeremia sudah memperingatkan para pemimpin Yehuda bahwa kota itu akan jatuh. Sekarang ia merana di dalam penjara karena meramalkan kebenaran. Ketika serbuan itu semakin dekat, Tuhan memberi tahu Yeremia bahwa salah seorang sepupunya sedang dalam perjalanan untuk memintanya membeli ladang milik keluarga. Tuhan menyuruh Yeremia untuk mengabulkan permintaan sepupunya itu (Yeremia 32:7,8). Siapa yang mau mengeluarkan keping perak berharga untuk ladang yang sebentar lagi akan jatuh ke tangan musuh? Semua fakta yang ada menentang pembelian ini. Seperti yang diingatkan Os Guinness kepada kita: "Semua fakta yang kita ketahui bukanlah seluruh fakta yang ada." Meskipun merasa heran (ayat 25), Yeremia percaya kepada Tuhan dan membeli ladang itu (ayat 9). Tuhan meyakinkannya bahwa meskipun harapan suram, rakyat akan kembali memiliki "rumah, ladang, dan kebun anggur" mereka di negeri itu (ayat 15). Kita sering mengalami masa-masa yang sulit. Beberapa orang beriman mengalami penyiksaan. Orang-orang lain berusaha membangun kembali hidup mereka setelah bencana alam. Banyak orang yang hidup dengan tubuh lemah dan menderita, dengan sedikit harapan untuk sembuh. Fakta-fakta yang ada tidak mendukung mereka. Namun Allah, yang datang melalui diri Yesus, ada di samping kita. Kita mempunyai harapan yang tidak akan mengecewakan kita. Fakta yang kita ketahui bukanlah seluruh fakta yang ada -HVL SEMUA HAL YANG TELAH KITA LIHAT DARI PEMELIHARAAN ALLAH
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |