Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2018/08/10 |
|
Jumat, 10 Agustus 2018 Bacaan : 2 Tawarikh 14:2-13 Setahun : Yesaya 47-51 Nas : Kemudian Asa berseru kepada TUHAN: "... Tolonglah kami ya TUHAN, Allah kami, karena kepada-Mulah kami bersandar..." (2 Tawarikh 14:11)
|
|
Beruang kecil itu berlari. Singa betina mengejarnya. Jarak mereka kian dekat. Si beruang terpojok di tepi hulu sungai. Ia mundur ketakutan, sedangkan singa merangsek maju. Tiba-tiba singa menghentikan langkah, lalu berbalik, dan meninggalkan mangsanya. Mengapa? Pada saat kritis itu, induk beruang berdiri mengaum di belakang anaknya. Asa, raja Yehuda, dipaksa berlaga di medan tempur oleh Zerah, raja Etiopia. Pertarungan yang tak seimbang. Pasukan musuh menyerang dengan "sejuta orang dan tiga ratus kereta" (ay. 9). Yehuda maju hanya dengan laskar setengahnya, tanpa kereta perang (ay. 8). Asa sadar, posisinya lemah dan terdesak. Musuh di hadapannya lebih kuat. Tetapi, sikapnya sungguh tepat. Ia mencari Tuhan (ay. 4, 7). Ia tahu, bukan pihak di depannya yang menentukan kemenangan, melainkan pihak "yang ada di belakangnya"-yaitu Tuhan. Asa berseru dan bersandar pada-Nya (ay. 11). Maka, Tuhan bertindak. Musuh dikalahkan. Yehuda berjaya di medan laga (ay. 12-13). Kala dihadang masalah besar kita condong berkilah. Menyangkal. Mengabaikan. Menghindar dan mencari pelarian. Intinya takut. Sebab masalah itu terasa besar berbanding kekuatan kita yang kecil. Padahal semakin takut, kita akan jadi mangsa empuk bagi masalah yang mengejar kita. Memang benar, jika kita sendirian, masalah akan melahap kita. Namun, jika di belakang kita ada Tuhan, siapakah musuh kita (Rm. 8:31)? Dia Penyokong kita. Sandaran kita. Penolong kita. Carilah Dia. Serukan nama-Nya. Dia hanya sejauh doa. --PAD/www.renunganharian.net MASALAH YANG MENGHADANG DI DEPAN
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |