Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/08/09 |
|
Senin, 9 Agustus 2010 Bacaan : Kisah 11:1-18 Setahun : Mazmur 77-78; Roma 10 Nas : Apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain? (Matius 5:47)
|
|
Apa yang Anda lakukan saat berada dalam lift yang penuh sesak? Anda akan menunduk, menatap pintu, atau mengutak-ngatik telepon genggam. Anda menghindari kontak mata, karena merasa tidak nyaman berdekatan dengan orang asing. Ini bukti bahwa tiap orang memiliki boundary: tembok pembatas tak terlihat di sekeliling tubuhnya. Jika seorang asing mencoba mendekat, secara refleks tubuh akan resah dan bergerak menjauh sampai ke "jarak aman". Tidak heran kita hanya merasa nyaman berada dalam lingkungan keluarga dan teman. Lingkaran kasih kita sempit. Jemaat mula-mula juga hidup dalam lingkaran kasih yang sempit. Sebagai orang Yahudi, mereka enggan bergaul dengan orang non-Yahudi. Mereka keberatan Petrus pergi ke rumah orang non-Yahudi dan melakukan pembaptisan. Hal itu dianggap najis. Petrus lalu menjelaskan bahwa pembedaan antara yang najis dan halal kini telah dihapuskan Tuhan (ayat 5-9). Kepada Petrus, Tuhan juga menunjukkan bahwa orang non-Yahudi pun mendapat lawatan Roh yang sama seperti yang mereka alami (ayat 15-17). Cara pandang Petrus berubah. Pengalaman ini memperluas lingkaran kasihnya.Lingkaran kasih kita perlu diperluas dengan meruntuhkan tembok pembatas yang membuat kita malas menjangkau orang asing. Ini tidak bisa terjadi dengan sendirinya. Kita perlu berjuang mengatasi rasa tidak nyaman. Lalu, membangun jembatan persahabatan dengan orang di sekitar yang berbeda suku, agama, budaya, maupun status sosialnya. Jika kita tidak mau keluar dari zona nyaman, bagaimana orang bisa mendengar berita keselamatan? -- JTIKITA BISA MENJADI BERKAT
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |