Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/08/08 |
|
Sabtu, 8 Agustus 1998 Bacaan : 2Korintus 11:1-15 Setahun : Yesaya 37-39 Nas : Apakah aku berbuat salah. karena aku memberitakan Injil Allah kepada kamu dengan cuma-cuma? (2Korintus 11:7)
|
|
Beberapa tahun yang lalu sebuah warta berkala memberitakan tentang seorang pengkhotbah yang menjual berkat dengan pembayaran secara cicilan. Kedengarannya tidak masuk akal. Ia menawarkan berkat untuk jangka waktu 12 bulan seharga 84 dolar Amerika. Siapa pun yang ingin didoakan olehnya, dapat mengisi kupon dan mengirim 7 dolar per bulan selama satu tahun. Dengan mengatakan bahwa doa-doanya akan mendatangkan berkat finansial bagi orang yang didoakan, pendeta itu berjanji bahwa ia akan mengirimkan "sertifikat berkat" setelah pembayaran bulan pertama diterima dan juga "dompet yang diurapi" setelah pembayaran yang kedua. Tentu saja, tak ada garansi uang kembali. Dapatkah Anda bayangkan Yesus, Petrus, atau Paulus berjanji untuk mendoakan orang-orang dengan imbalan uang? Tentu tidak! Paulus berusaha sekuat tenaga untuk hidup tak bercela. Dalam 2 Korintus 11:7 Paulus mengatakan kepada orang-orang percaya bahwa ia "memberitakan Injil Allah [kepada mereka] dengan cuma-cuma." Walaupun yang dimaksud Paulus dalam ayat ini adalah pemberitaan Firman Tuhan, prinsip melayani dengan motivasi yang murni berlaku untuk segala bentuk pelayanan. Berhati-hatilah terhadap siapa pun yang meminta uang dengan menjanjikan imbalan berkat rohani. Yakobus 5:16 menyatakan, "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." Saya pikir, orang benar tidak akan meminta bayaran untuk doanya! [RWD]
ORANG YANG MELAYANI ALLAH DEMI UANG
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |