Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/08/07 |
|
Jumat, 7 Agustus 2009 Bacaan : 1Petrus 2:13-17 Setahun : Yeremia 7-8 Nas : Hormatilah semua orang (1Petrus 2:17)
|
|
Cahyo dan istrinya sangat terkesan ketika diundang Nancy makan malam di restoran. Bukan oleh makanannya, tetapi oleh perlakuan Nancy. Begitu mereka duduk, hal pertama yang dilakukan Nancy adalah mematikan telepon genggam. Melihat wajah Cahyo yang keheranan, Nancy menjelaskan, "Ini yang biasa kulakukan kalau bikin janji dengan siapa saja. Aku sudah mengatur waktu ini khusus untuk kalian dan aku tidak ingin ada orang lain yang mengganggu. Mereka bisa menunggu pada jam yang lain. Lagi pula, aku bukan dokter dan tidak sedang dalam keadaan darurat." Kita biasanya memberikan penghormatan kepada pemimpin atau orang yang lebih tua. Penghormatan dari seorang kawan baik seperti Nancy jadi terasa istimewa. Namun, firman Tuhan memberikan perintah yang tanpa batas, yaitu agar kita menghormati semua orang. Bagi orang-orang pada zaman Petrus, perintah tersebut sangat menyentak. Saat itu di kekaisaran Romawi ada sekitar 60.000 budak. Menurut hukum yang berlaku, mereka bukanlah manusia, melainkan barang dagangan. Petrus menggugat cara pandang itu, dan menantang orang percaya untuk memperlakukan budak sebagai manusia. Penghormatan berarti mengakui harkat dan martabat setiap manusia sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan menurut gambar dan rupa-Nya. Memberikan perhatian penuh pada saat orang lain berbicara dengan kita adalah langkah awal yang sederhana, tetapi kerap kita abaikan. Kita dapat belajar dari Nancy. Orang-orang yang berhubungan dengan kita, siapa pun dia, patut kita perlakukan sebagai manusia yang layak dihargai -ARS MENGHORMATI SETIAP MANUSIA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |