Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/08/04 |
|
Selasa, 4 Agustus 1998 Bacaan : Mazmur 1 Setahun : Yesaya 25-27 Nas : Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air (Mazmur 1:3)
|
|
Beberapa orang teman saya menanam dua pohon dengan jenis dan usia yang sama. Pohon pertama ditanam di tengah halaman, di mana akar-akarnya dapat tumbuh menembus tanah yang dalam dan menghisap air. Pohon kedua ditanam di tepi sebuah sungai. Ketika hujan turun, air mengalir deras melewati pohon itu. Kedua pohon itu terlihat tumbuh dengan subur. Kemudian datang angin topan. Pohon yang ditanam di tengah halaman rumput tetap berdiri tegak, sedangkan yang di pinggir sungai tumbang. Mengapa? Sistem akar yang dimiliki kedua pohon tersebut berbeda. Pohon yang di tengah halaman memiliki akar yang dalam dan yang di pinggir sungai mempunyai akar yang dangkal. Di tepi sungai, air selalu menyapu lapisan atas tanah dengan cepat, sehingga akarnya tetap dangkal. Karena itu, pohon tersebut tak dapat bertahan terhadap serangan angin. Sebagai orang Kristen, kita harus memiliki akar yang dalam, yang membuat kita tetap kokoh dalam Firman Tuhan. Kita tidak boleh tinggal di tepi sungai emosi dan pengalaman yang mengalir deras. Emosi dan pengalaman memang merupakan bagian dari kehidupan kita, tetapi kita harus menyediakan waktu untuk mempelajari kebenaran-kebenaran Alkitab yang lebih dalam dan yang menguatkan, serta kenyataan yang lebih dalam tentang Roh Kudus (1Korintus 2:9-13). Dan, ketika tekanan hidup bertambah atau angin pencobaan bertiup, kita tidak akan tumbang. Akar iman yang dalam akan memampukan kita untuk bertahan [DCE]
KETIKA ANDA BERAKAR DALAM KEBENARAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |