Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/07/31 |
|
Selasa, 31 Juli 2001 Bacaan : Kisah 7:54-60 Setahun : Yesaya 13-15 Nas : Allah . telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan (1 Petrus 1:3)
|
|
Dalam sebuah wawancara di televisi, seorang artis Hollywood berkata bahwa ia sudah tak sabar menantikan kematiannya sebab hal itu bisa membuatnya dilupakan orang. Saya tak percaya mendengarnya. Mengapa seseorang ingin dilupakan begitu saja? Apakah hidup hanya berakhir di dunia ini? Apakah hal-hal yang kita pikirkan, rasakan, katakan, atau perbuatan tidak mempunyai arti atau nilai yang abadi? Sebagian orang, seperti artis yang selalu dikejar-kejar penggemar, mungkin memang menantikan saat dilupakan orang. Tetapi menurut saya orang-orang yang belum percaya cenderung memiliki pengharapan akan kehidupan setelah kematian meski tidak jelas, atau jika tidak, mereka akan sengaja menghindari pemikiran itu. Membicarakan tentang kematian dan saat menjelang kematian sering dianggap tabu. Karena itulah, Bill dan Judith Moyers memproduksi sebuah acara TV yang menunjukkan bahwa diskusi yang jujur tentang dua hal di atas sesungguhnya dapat membantu banyak orang menghadapi kematiannya dengan tenang. Namun mereka sama sekali tidak menyebut-nyebut tentang beriman dalam Kristus atau kebangkitan-Nya. Jadi, mereka tetap tidak dapat menunjukkan contoh orang yang meninggal dengan penuh kemenangan. Ketika dirajam, Stefanus berdoa, "Tuhan Yesus, terimalah rohku" (Kisah Para Rasul 7:59). Hanya mereka yang percaya kepada Yesus yang dapat meningal dunia dengan sukacita dan pengharapan besar karena Yesus mati untuk dosa-dosa kita dan bangkit dari kubur-Nya. Kita yang percaya kepada-Nya dapat meninggal dengan pengharapan yang hidup. Dan ini lebih dari sekadar kemampuan untuk menerima kematian dengan tenang.-HVL KEMATIAN ADALAH BAB TERAKHIR KEHIDUPAN DI DUNIA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |