Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/07/28 |
|
Senin, 28 Juli 2008 Bacaan : Mazmur 119:97-105 Setahun : Pengkhotbah 1-4 Nas : Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari (Mazmur 119:97)
|
|
Rasa cinta itu unik. Cinta membuat hati sepasang kekasih tak terpisahkan seperti magnet. Keduanya merasa ingin selalu dekat. Jika berpisah beberapa saat saja, rasa rindu segera menyerang. Siang dan malam, wajah sang kekasih selalu terbayang. Apa yang sang kekasih ucapkan selalu terngiang. Hati menjadi resah, sebelum tiba waktunya mereka berjumpa lagi. Dalam Mazmur 119, Daud berbicara tentang cinta. Namun bukan cinta pada seseorang, melainkan cinta pada firman Tuhan. Di matanya, merenungkan dan mempraktikkan hukum Tuhan bukanlah sebuah beban, melainkan justru sebuah kesukaan. Hobi. "Betapa kucintai taurat-Mu!" katanya. Ibarat orang sedang jatuh cinta, Daud merenungkan firman itu siang dan malam. Apa yang membuatnya jatuh cinta pada firman Tuhan? Daud menemukan bahwa firman Tuhan itu begitu ampuh. Firman itu menjadikannya orang bijak yang disegani siapa pun (ayat 99-101). Firman itu memberinya janji yang manis dan menghibur saat susah (ayat 103). Firman itu menolongnya membenci apa yang Tuhan benci (ayat 104) dan mengarahkan masa depannya ke arah yang Tuhan mau (ayat 105). Bagi Daud, orang yang tidak hidup dekat dengan firman, mengalami kerugian besar! Seberapa besar rasa cinta Anda pada firman Tuhan? Bagi Anda, apakah membaca Alkitab merupakan kesukaan atau beban? Pandanglah firman Tuhan sebagai e-mail harian penting dari Tuhan bagi Anda. Ada banyak janji, nasihat, petunjuk hikmat yang Tuhan ingin sampaikan kepada Anda setiap hari. Baca dan renungkan. Jangan dilewatkan, nanti kita yang rugi -JTI ISI FIRMAN TUHAN BUKANLAH ATURAN YANG MENEKAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |