Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/07/27 |
|
Senin, 27 Juli 2009 Bacaan : Nehemia 5:14-19 Setahun : Yesaya 61-63 Nas : Dengan semuanya itu, aku tidak menuntut pembagian yang menjadi hak bupati, karena pekerjaan itu sangat menekan rakyat (Nehemia 5:18)
|
|
Selamat atas pernikahan putramu minggu lalu," kata Pak Badu sambil menyalami tangan Pak Indra seusai kebaktian. "Maaf, saya tidak datang ke pestamu, soalnya saya tidak diundang!" sambungnya ketus. Rupanya Pak Badu tersinggung. Pikirnya, "Kalau ia menganggapku teman baik, seharusnya aku diundang." Ia tidak paham bahwa Pak Indra sedang didera kesulitan keuangan, sehingga hanya mampu menyelenggarakan pesta kecil untuk kerabat dekat. Dalam relasi dengan sesama, orang biasanya menuntut diperlakukan sesuai dengan statusnya. Status istimewa sebagai suami, istri, teman baik, penguasa, atau majikan membuat kita merasa berhak menerima perlakuan khusus. Kita marah jika mereka tidak memberi apa yang menjadi hak kita. Nehemia tidak demikian! Dua belas tahun sudah ia diangkat menjadi Bupati. Sesuai statusnya, ia berhak mendapat perlakuan khusus dari rakyat. Mereka wajib membayar upeti, apalagi Nehemia memerintah dengan penuh dedikasi. Namun, Nehemia tidak pernah mengambil jatah itu. Mengapa? Karena ia memahami bahwa "pekerjaan itu sangat menekan rakyat" (ayat 18). Pembangunan tembok Yerusalem menguras tenaga dan pikiran rakyat. Semakin Nehemia belajar mengerti kesusahan mereka, semakin ia tidak mau menuntut bagiannya. Banyak perselisihan dalam keluarga dan masyarakat terjadi karena masing-masing pihak ingin diperlakukan khusus. Kadang kala kita menuntut lebih dari apa yang orang lain bisa berikan. Andaikan saja Anda bersikap seperti Nehemia: belajar memahami orang lebih daripada menuntut, pasti relasi Anda menjadi lebih indah! -JTI BERJUMPA DENGAN ORANG YANG TAK SUKA MENUNTUT
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |