Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/07/27 |
|
Selasa, 27 Juli 2004 Bacaan : Lukas 12:16-21 Setahun : Mazmur 43-45; Kisah 27:27-44 Nas : Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; .... Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga (Matius 6:19,20)
|
|
Ada sebuah legenda kuno tentang tiga pria berkuda yang sedang melintasi padang gurun pada suatu malam. Ketika mendekati sebuah dasar sungai yang kering, mereka mendengar sebuah suara yang memerintahkan mereka untuk turun, mengambil beberapa kerikil, memasukkannya ke dalam saku mereka, dan tidak melihatnya hingga keesokan paginya. Mereka dijanjikan bahwa jika mereka mematuhi perintah itu, mereka akan senang, tetapi juga sedih. Setelah mereka melakukan seperti yang diperintahkan, ketiga pria itu menunggangi kuda mereka dan melanjutkan perjalanan. Ketika fajar mulai merekah, ketiga pria itu merogoh saku mereka untuk mengeluarkan kerikil-kerikil itu. Mereka terkejut sekali karena mendapati kerikil-kerikil itu telah berubah menjadi intan, batu delima, dan batu permata berharga lainnya. Kemudian mereka menyadari arti dari janji yang mengatakan bahwa mereka akan menjadi senang, tetapi juga sedih. Mereka gembira karena telah mengambil kerikil sebanyak yang mereka ambil, tetapi juga menyesal -- sangat menyesal -- karena tidak mengumpulkan lebih banyak lagi. Saya bertanya-tanya apakah kita juga akan memiliki perasaan serupa ketika sampai di surga. Kita akan bahagia atas harta yang kita simpan di surga selagi di bumi, dan bersukacita atas penghargaan yang akan Kristus berikan kepada kita. Tetapi kita pun akan menyesal karena tidak berbuat lebih banyak untuk melayani-Nya. Mari pergunakan kesempatan kita dengan baik sehingga kita akan lebih senang daripada sedih -- Richard De Haan MAHKOTA YANG KITA PAKAI DI SURGA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |