Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/07/23 |
|
Senin, 23 Juli 2001 Bacaan : Markus 12:28-34 Setahun : Pengkhotbah 7-9 Nas : Tidak ada hukum lain yang lebih utama daripada kedua hukum ini (Markus 12:31)
|
|
Suatu pagi dalam perjalanan menuju tempat kerja, saya bertanya-tanya dalam hati, Mengapa saya harus menaati hukum-hukum Tuhan? Jawabannya muncul saat saya menjumpai lampu lalu lintas yang baru saja menyala kuning. Seorang pengemudi yang hendak menyeberang menunggu sejenak untuk memastikan bahwa saya benar-benar berhenti. Mengapa saya berhenti? Saya bertanya pada diri sendiri. Sebenarnya saya bisa jalan terus. Dua jawaban terlintas dalam pikiran saya, yakni demi kelangsungan hidup dan untuk berjaga-jaga. Saya bisa terluka atau bahkan meninggal jika tidak berhenti. Atau petugas polisi akan melihat dan menilang saya. Jawaban yang bagus bukan? Namun, benarkah ini motif yang terutama? Apakah saya peduli terhadap pengemudi yang lain? Mungkin kita berpendapat bahwa dengan mematuhi perintah Allah maka kita dapat menghindari banyak perilaku buruk, seperti berzinah, membunuh, menipu, mencuri dan iri hati. Namun ada motif yang lebih tinggi dari itu. Ketika Yesus ditanyai, "Hukum manakah yang paling utama?" Dia menjawab "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu," dan kedua, "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kemudian Dia berkata, "Tidak ada hukum lain yang lebih utama daripada kedua hukum ini" (Markus 12:30,31). Begitu kita mengimani Kristus sebagai Juruselamat dan mengalami kasih Allah, maka motivasi kita dalam menaati perintah-Nya akan berubah. Itu berarti kita akan mengurangi kecepatan saat "lampu kuning" Allah menyala, berhenti pada "lampu merah"-Nya dan hanya maju bila "lampu hijau"-Nya hidup, dengan alasan yang tepat, yakni karena kasih-DJD MENGASIHI ALLAH BERARTI MENAATI ALLAH
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |