Enam Kuasa Perkataan

Iklan berslogan "Mulutmu Harimaumu" menjadi terkenal karena mudah diingat, hanya terdiri dari dua kata, sekaligus memiliki makna yang mendalam. Melalui iklan tersebut, saya pun merasa diingatkan untuk menjaga perkataan, supaya efek dari perkataan yang pernah saya ucapkan tidak berbalik menerkam saya seperti seekor harimau yang menerkam mangsanya.

Allah sangat memahami bahwa ada kuasa yang luar biasa dari perkataan manusia, terutama apabila diucapkan oleh nabi-Nya. Sebelum Allah mengutus Yeremia sebagai "penyambung lidah" Allah, terlebih dahulu Allah menaruh perkataan-perkataan-Nya dalam mulut Yeremia (ay. 9). Perkataan yang disertai enam kuasa, yakni untuk mencabut, merobohkan, membinasakan, meruntuhkan, membangun, dan menanam. Enam kuasa perkataan yang masih relevan untuk kehidupan orang-orang percaya pada masa kini. Melalui perkataan, kita dapat mencabut rasa takut dari anak kita, merobohkan kepercayaan yang salah mengenai sesuatu hal, membinasakan orang yang tidak kita sukai, meruntuhkan semangat, membangun rasa percaya diri, atau menanamkan prinsip kebenaran.

Sepanjang sejarah, ada banyak peristiwa besar terjadi dimulai dari perkataan. Perkataan yang positif akan berdampak positif, tetapi perkataan yang negatif atau ucapan jahat bisa berdampak sangat mengerikan bagi kehidupan manusia. Nah, jika hendak dibandingkan, manakah jenis perkataan yang lebih sering terlontar dari mulut kita? Apakah perkataan kita cenderung bermuatan positif atau negatif, mengandung kebaikan atau kejahatan? --GHJ/www.renunganharian.net

JIKA PERKATAAN POSITIF DAN NEGATIF SAMA-SAMA BERDAMPAK BESAR, BUKANKAH LEBIH BAIK KITA MEMILIH PERKATAAN YANG POSITIF?

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA