Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/07/15 |
|
Jumat, 15 Juli 2016 Bacaan : Yunus 2:1-10 Setahun : Mazmur 119 Nas : Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu. (Yunus 2:1)
|
|
Kisah Yunus memperlihatkan pertolongan dan pemeliharaan Allah saat Yunus berada dalam cengkeraman maut. Apa yang dilakukannya? Ia sadar berada di dalam perut ikan. Artinya, ia seharusnya mati tenggelam, tetapi Tuhan mendengar doanya dan menyelamatkannya (ay. 6). Ketakutan dan kesedihannya yang paling besar ialah jika ia terusir selama-lamanya dari hadapan Tuhan (ay. 4). Yunus mengakui bahwa orang bisa meninggalkan Allah, karena berpegang pada berhala kesia-siaan. Namun di detik-detik akhir hidupnya itu, muncullah kesadaran bahwa: "keselamatan adalah dari Tuhan" (ay. 7-9). Kata "teringatlah" (ay. 7), merujuk pada kesadaran baru dalam batin Yunus, bahwa sekalipun Allah tidak tampak, tetapi Dia hadir secara nyata di dalam dan di sekitar kesusahan hidup yang membelitnya. Maka, Yunus beroleh kekuatan baru untuk bangkit dan berseru kepada-Nya. Sekalipun tubuhnya masih terbelenggu di dalam perut ikan, tetapi jiwanya terbebas. Dalam iman, pengharapan, dan kasih itulah, Yunus menaikkan doa syukur serta nazarnya kepada Tuhan yang membebaskannya. Mungkin saat ini kita sedang berada dalam kondisi yang begitu buruk. Kekuatan dosa membelenggu, hidup terasa porak poranda, dan kekuatan pun seakan-akan sirna. Lalu, apa yang masih tersisa dalam diri kita sebagai anak Allah? Janganlah putus asa. Berpalinglah kepada-Nya. Kita sepatutnya berseru kepada Allah, dan memohon pertolongan dengan penuh penyerahan diri kepada-Nya. Dia pasti menolong kita. --Susanto/Renungan Harian KETIKA KITA MENGANGKAT TANGAN,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |