Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2005/07/15 |
|
Jumat, 15 Juli 2005 Bacaan : Lukas 9:57-62 Setahun : Yesaya 25-27 Nas : Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah (Lukas 9:62)
|
|
Ketika saya masih kecil dan tinggal di daerah pertanian, Ayah berkata kepada saya, Kamu tidak akan dapat membajak dengan lurus apabila kamu menoleh ke belakang. Anda dapat menguji hal ini dengan menoleh ke belakang pada saat Anda berjalan di atas salju atau pasir pantai. Jejak kaki Anda tidak akan lurus. Seorang petani yang baik tidak akan menoleh ke belakang pada saat ia membajak lahannya. Yesus mempergunakan persamaan ini untuk mengajar kita bahwa jika kita ingin menjadi murid-Nya, kita harus benar-benar memutuskan hubungan dengan semua kelekatan yang menghalangi hubungan kita dengan-Nya. Kesetiaan yang total kepada Allah merupakan suatu prinsip yang berakar pada Perjanjian Lama. Bangsa Israel, setelah dimerdekakan dari perbudakan dan dipelihara dengan cara yang adikodrati, justru menoleh ke belakang dan merindukan hari-hari ketika mereka dapat menikmati ikan, mentimun, semangka, bawang prei, bawang merah, dan bawang putih di Mesir (Bilangan 11:5,6). Hal itu sangat tidak menyenangkan bagi Allah, dan Dia menghakimi umat-Nya. Mereka menoleh ke belakang, dan hal itu menunjukkan bahwa mereka tidak cukup berkomitmen dengan-Nya. Kini, orang-orang yang tetap melekatkan diri pada dosa-dosa lama dan kesenangan duniawi yang mereka nikmati sebelum menjadi orang kristiani, tidak akan dapat menjadi murid Yesus Kristus yang setia. Kita harus memutuskan hubungan dengan dosa-dosa masa lalu. Pemuridan artinya adalah kita tidak lagi menoleh ke belakang HVL DALAM KAMUS PEMURIDAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |