Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2018/07/12 |
|
Kamis, 12 Juli 2018 Bacaan : Mazmur 56 Setahun : Mazmur 101-105 Nas : Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan? (Mazmur 56:9)
|
|
Saya tidak setuju dengan pandangan yang melarang orang Kristen menangis, bahkan saat berdukacita kehilangan orang yang dikasihi. Atau, pandangan yang menganggap menangis sebagai bentuk kelemahan dan ketidakberdayaan. Ada masa ketika kita perlu menangis. Entah karena berduka, karena kesulitan hidup, entah karena alasan lain. Menangis dapat melegakan perasaan. Melampiaskan dan menyalurkan beban yang sedang dirasakan. Mazmur 56 isi dan strukturnya sama dengan Mazmur 57. Daud menulisnya saat menghadapi orang-orang yang memusuhinya. Ia merasakan ketakutan karena ada pihak-pihak yang menginginkan kehancuran dan kematiannya. Tetapi, ia juga meneguhkan keyakinannya pada Tuhan, tempat ia bersandar dan berharap. Tuhan, yang ia percaya akan menolong dan menyelamatkannya. Di dalam ketakutan dan sekaligus keyakinan ini, Daud menyampaikan perkaranya kepada Tuhan, bahkan dalam tangisan minta tolong. Ia percaya Tuhan tahu apa yang dihadapinya dan memperhatikan air matanya yang jatuh. Saat kita mengalami penderitaan yang berat, dada terasa sesak dan sulit bernapas, Tuhan adalah tempat pelarian dan perlindungan yang pasti. Kita dapat menangis di hadapan-Nya dan menyampaikan segala perkara yang membebani hidup kita, seraya meminta pertolongan-Nya. Percayalah, Tuhan tidak akan berdiam diri. Dia adalah Tuhan yang peduli dengan keadaan anak-anak-Nya. Setiap tetes air mata yang jauh diperhitungkan dan diperhatikan- Nya. Dia mau kita kuat dan menantikan dengan sabar pertolongan- Nya. --AAS/www.renunganharian.net BILA KITA MENANGIS, MENANGISLAH DI HADAPAN TUHAN.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |