Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/07/08 |
|
Kamis, 8 Juli 2010 Bacaan : Kejadian 4:1-16 Setahun : Ayub 36,37; Kisah Para Rasul 15:22-41 Nas : Firman Tuhan kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?" (Kejadian 4:9)
|
|
Akhir April yang baru lalu, terjadi sebuah peristiwa tragis. Hugo Tale Yax, seorang gelandangan, tertikam senjata tajam karena menolong seorang perempuan yang dirampok di jalanan New York. Sementara ia sekarat di pinggir jalan selama dua jam, tak seorang pun cukup peduli untuk menolongnya. Sebenarnya banyak orang berlalu lalang di situ. Ada yang memotret, memperhatikan, juga mencoba mengangkatnya dari genangan darah, tetapi kemudian meninggalkannya. Ironisnya lagi, peristiwa ini terjadi di kota di mana kantor pusat PBB yang mengurus masalah kemanusiaan berada. Akhirnya, polisi menemukan gelandangan baik hati itu telah menjadi mayat. Jangan kaget apabila ketidakpedulian itu setua umur manusia di bumi. Ketika Habel sekarat dan darahnya tersembur dari tubuhnya, kakaknya pun tak peduli padanya hingga Habel tewas. Sifat iri hati, mau bersaing, dan mementingkan diri sendiri membuat manusia makin tak peduli pada nilai kehidupan sesamanya. Namun, sekalipun manusia hanya setitik debu di hamparan jagat raya, Allah Sang Pencipta justru peduli pada jerit darah Habel yang tertumpah, pada nyawanya yang meregang ditinggalkan sang kakak, yang lebih kuat, yang seharusnya melindungi adiknya.Pada zaman modern di mana tingkat persaingan makin tinggi, ketika hati manusia semakin dingin dan lebih mencintai dirinya sendiri, setiap pengikut Kristus dipanggil untuk mendemonstrasikan kasih kepada sesama dalam tindakan nyata. Kepedulian memang tidak menghentikan kejahatan, tetapi bisa memberi kesempatan kepada mereka yang terkapar sebagai "korban ketakpedulian" untuk tetap hidup dan berjuang dengan penuh harapan -- SSTSAAT DUNIA TAMPAK SEMAKIN TIDAK PEDULI
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |