Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/07/08 |
|
Senin, 8 Juli 2002 Bacaan : Matius 15:10-20 Setahun : Ayub 36-37; Kisah Para Rasul 15:22-41 Nas : Apa yang keluar dari mulut berasal dari hati (Matius 15:18)
|
|
Ketika saling menyapa, biasanya orang akan berkata, "Apa kabar?" Suatu ketika di Tiongkok, salam yang umum diucapkan adalah, "Anda sudah makan?" Pada masa itu mereka mengalami kemiskinan, sehingga pertanyaan tersebut merupakan ungkapan perhatian terhadap kesejahteraan sesamanya. Beberapa waktu ini, beberapa teman menyapa saya demikian, "Apakah berat badanmu sudah lewat batas?" Entah mereka secara serius memperhatikan kesehatan saya atau sekadar berpikir bahwa saya perlu menurunkan berat badan, yang jelas hal itu menunjukkan bahwa mereka memperhatikan saya. Segala sesuatu yang kita katakan (bukan sekadar salam) mencerminkan keadaan hati kita. Yesus berkata, "Apa yang keluar dari mulut berasal dari hati" (Matius 15:18). Dia menjelaskan kepada para murid bahwa bukan makanan yang menajiskan manusia, melainkan semua perkataan yang keluar dari hati yang kotor. Tidak aneh bila pernyataan Yesus yang tajam itu menjadi batu sandungan bagi orang Farisi (ayat 12). Secara berlebihan mereka menunjukkan penampilan luar yang saleh, tetapi mereka tak pernah menyadari kemunafikan hati mereka. Bagaimanapun juga, sebagai murid Kristus kita harus selalu menjaga hati kita agar tetap bersih sehingga semua perkataan kita mencerminkan kesalehan yang sejati. Anda bertindak bijaksana bila mau memperhatikan setiap perkataan yang Anda ucapkan sepanjang hari, di mana pun Anda berada. Dan lihatlah, apa yang akan dikatakan orang-orang di sekitar Anda mengenai keadaan hati Anda? -AL UNTUK MENGENDALIKAN LIDAH ANDA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |