Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1999/07/06 |
|
Selasa, 6 Juli 1999 Bacaan : 2Raja 18:1-8 Setahun : 2Raja 18-19 Nas : Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN... menghancur-kan ular tembaga (2Raja 18:3-4)
|
|
Seringkali orang mengubah sesuatu yang baik menjadi buruk. Hal itu bahkan terjadi di dalam gereja. Mungkin pada mulanya seseorang hidup sesuai dengan pengajaran Allah tetapi kemudian ia membiarkan suatu kuasa atau ketakutan mengubahnya menjadi sumber masalah. Mungkin sebuah program gereja pada mulanya memiliki maksud baik tetapi kemudian menyimpang akibat adanya kecemburuan, kemarahan, atau sikap kurang bijaksana dari orang-orang yang melaksanakan program tersebut. Ketika hal-hal itu terjadi, dibutuhkan seseorang yang memiliki hati yang tertuju kepada Allah, keberanian yang berdasar pada keyakinan, dan hikmat dari Roh Kudus untuk menghadapi masalah itu. Bangsa Yehuda mendapati bahwa hal itu sungguh benar. Bagi mereka, hal baik yang menjadi buruk itu adalah ular tembaga yang dibuat Musa bertahun-tahun sebelumnya untuk menolong bangsanya dalam perjalanan keluar dari Mesir. Pada saat itu, ular tersebut melambangkan kuasa penyembuhan Allah yang diberikan kepada mereka yang memandangnya (Bilangan 21:5-9). Namun pada zaman raja Hizkia, ular tembaga itu dijadikan objek penyembahan. Karena itu, Hizkia membutuhkan keberanian, hikmat, dan pemahaman yang benar akan kuasa Allah sehingga ia dapat memerintahkan agar ular tembaga itu dihancurkan dan mengembalikan ibadah yang benar (2Raja 18:4). Tatkala sesuatu yang baik menjadi buruk, dibutuhkan orang yang kuat secara rohani untuk mengatasi masalah itu. Dengan pertolongan Allah, maukah Anda menjadi orang seperti itu? -- JDB
BILA KITA TIDAK MENGUNGKAP DOSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |