Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/07/05 |
|
Senin, 5 Juli 2004 Bacaan : Ibrani 12:25-13:6 Setahun : Ayub 30-31; Kisah 13:26-52 Nas : Kita menerima kerajaan yang tidak terguncangkan (Ibrani 12:28)
|
|
Pelempar bisbol Tug McGraw memiliki filosofi bagus dalam melempar bola. Ia menamai teorinya "bola salju beku". "Ketika saya hendak melempar bola saat semua base penuh," jelas Tug, "dan Willie Stargell si pemukul yang keras siap beraksi, maka rasanya saya tidak ingin melempar bola. Namun, pada akhirnya saya harus tetap melempar bola. Lalu saya mengingatkan diri saya bahwa dalam beberapa miliar tahun lagi, bumi akan menjadi bola salju beku yang melesat di angkasa, dan tak seorang pun peduli terhadap apa yang dilakukan Willie Stargel dengan para pemain lawan yang memenuhi base!" Alkitab menyatakan bahwa suatu saat nanti bumi akan "hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap" (2 Petrus 3:10). Tetapi inti dari perkataan McGraw itu benar: Kita harus memandang kehidupan ini dengan cara pandang yang benar. Sebagian besar yang kita cemaskan tidak memiliki dampak terhadap kekekalan. Penulis Ibrani prihatin dengan cara pandang kita. Di seluruh kitab tersebut, ia menjaga agar pandangan kita terarah ke surga dan terlepas dari bumi. Jika pandangan kita tidak terarah ke surga, maka hidup kita di bumi ini tak akan banyak berpengaruh pada kekekalan. Akan tiba waktunya bumi diguncang, dan segala sesuatu yang tampaknya tetap akan lenyap (Ibrani 12:27). Apa yang paling Anda takutkan hari ini akan dilupakan seperti berita utama kemarin. Yang terpenting adalah bahwa apa yang Anda lakukan hari ini memiliki sentuhan kekekalan -- Haddon Robinson SESEORANG YANG HIDUP BAGI KEHIDUPAN INI SAJA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |