Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1999/07/04 |
|
Minggu, 4 Juli 1999 Bacaan : Hakim-hakim 2:11-23 Setahun : Hosea 8-10 Nas : Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri (Hakim 17:6)
|
|
Sungguh kacau! Saya belum pernah melihat kekacauan seperti itu. Dalam perjalanan dari bandara Leonardo da Vinci ke pusat kota Roma terdapat sebuah perempatan jalan di mana mobil-mobil saling berpapasan dari segala arah. Setiap pengemudi ingin berjalan lebih dulu. Klakson-klakson berbunyi nyaring. Emosi memuncak. Tak ada lampu lalu lintas ataupun polisi yang dapat menertibkan kekacauan ini. Namun ada satu hal yang positif: Tak seorang pun melanggar peraturan karena memang tak ada peraturan di sini! Situasi serupa pernah terjadi pada masa lalu, sebelum Israel memiliki raja. Meski ada hukum Allah, orang-orang mengabaikannya dan melakukan apa yang benar menurut pandangannya sendiri (Hakim-hakim 17:6). Betapa mahalnya harga yang harus mereka bayar untuk memperoleh kebebasan itu! Kitab Hakim-hakim menuturkan tentang ketidaktaatan mereka yang menyebabkan mereka ditindas oleh negara-negara tetangga yang menyembah berhala. Namun saat ini pun masih banyak orang, dan bahkan mereka yang mengaku diri Kristen, mengabaikan pernyataan diri Allah yang begitu jelas dalam Firman-Nya. Mereka berpikir bahwa mereka bebas membuat gambaran tentang Allah dan tentang perintah-perintah-Nya. Karena pengaruh yang begitu kuat dari budaya yang tak bertuhan, mereka hidup dalam dunia kecil mereka dan berjalan menurut keinginan mereka sendiri. Hal itu menimbulkan kekacauan moral dan rohani. Kita harus menerapkan Firman Allah dengan serius jika kita ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Kristus memberi kita kebebasan untuk melakukan apa yang benar -- DJD
KEBEBASAN TIDAK MEMBERI KITA HAK UNTUK MELAKUKAN APA YANG KITA SENANGI
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |