Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/06/30

Minggu, 30 Juni 2002

Bacaan   : Kejadian 45:1-15
Setahun : Ayub 17-19; Kisah Para Rasul 10:1-23
Nas       : Janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri (Kejadian 45:5)

BELAJAR MELUPAKAN DOSA

Ingatan akan dosa dapat merenggut sukacita keselamatan yang kita miliki. Mungkin kita pernah berkata atau mendengar orang lain berkata," Jika saja saya dapat mengampuni diri saya sendiri atas segala yang pernah saya perbuat!" Sebagian orang terus dihantui rasa bersalah atas dosa-dosa yang mereka perbuat.

Ketika Yusuf memperkenalkan diri kepada saudara-saudaranya yang telah menjualnya sebagai budak, mereka tak sanggup berkata-kata dan "gemetar menghadapi dia" (Kejadian 45:3). Rasa bersalah dan ketakutan mengingatkan mereka akan dosa yang mereka perbuat terhadap ayah mereka yang telah berusia lanjut, Yakub, dan adik mereka, Yusuf. Mengetahui hal ini, Yusuf segera meyakinkan mereka, "Janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu" (ayat 5).

Jika kita berbuat dosa dan menyakiti sesama, kita berada dalam posisi yang sama seperti saudara-saudara Yusuf. Namun jika kita telah mengaku dosa, kita harus yakin bahwa kita telah diampuni. Terus-menerus merasa bersalah dan menyalahkan diri sendiri bukanlah pekerjaan Roh Kudus.

Alkitab mengingatkan kita untuk "dibarui dalam roh dan pikiran [kita]" (Efesus 4:23). Kita harus memusatkan pikiran kepada Yesus sang Juruselamat, bukan kepada dosa yang telah kita perbuat. Kita harus berkonsentrasi pada apa yang telah Dia lakukan, yakni kurban penebusan-Nya di kayu salib atas dosa-dosa kita, bukan kepada dosa-dosa kita. Dia telah mengampuni dosa kita, itu sebabnya kita dapat belajar "melupakan" dosa kita -DJD

BAPA SURGAWI TIDAK INGIN ANAK-ANAKNYA
MENANGGUNG BEBAN RASA BERSALAH

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org